Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMBAHASAN asmaul husna atau nama-nama terbaik Allah SWT kini mengenai As-Syakur. Pemahaman lebih jelas tentang salah satu asmaul husna Asy-Syakur dapat disimak di bawah ini.
Imam al-Ghazali mengartikan salah satu asmaul husna Asy-Syakur sebagai Zat yang membalas ketaatan yang sedikit dengan derajat yang banyak serta membalas amal-amal di dunia yang terbatas dengan nikmat-nikmat di akhirat yang tidak terbatas.
كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ
"Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu."
Demikianlah firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Al-Haqqah ayat 24. Secara eksplisit, Allah SWT mengatakan bahwa amal-amal yang dikerjakan seseorang di dunia bisa menjadi wasilah (perantara) dirinya memperoleh nikmat-nikmat di akhirat.
Padahal, kalau coba dikalkulasikan, amal-amal manusia di dunia terbilang sangat sedikit untuk untuk dibalas nikmat-nikmat berlimpah di akhirat. Karena itulah Allah SWT punya salah satu nama terbaik atau asmaul husna yaitu Asy-Syakur.
Secara bahasa, Asy-Syakūr bisa bermakna seseorang yang berterima kasih. Berterima kasih bisa diarahkan pada dua bentuk tindakan. Pertama, berterima kasih dengan membalas suatu kebaikan dengan kebaikan yang berlipat-lipat. Kedua, memuji atas seseorang yang berbuat baik.
Sebagai Asy-Syakur, Allah SWT berterima kasih dengan dua tindakan tersebut. Namun, berterima kasih yang dilakukan Allah SWT tentu berbeda dari berterima kasih yang dilakukan makhluk.
Baca juga: Kebesaran Allah Al-Azhim Bersifat Mutlak tidak Dapat Dibandingkan
Allah SWT membalas ketaatan yang sedikit dengan derajat yang banyak serta membalas amal-amal pada hari yang terbatas di dunia dengan nikmat-nikmat yang tidak terbatas di akhirat. Inilah pembeda Allah SWT dari makhluk-Nya.
Makhluk bisa membalas kebaikan dengan berlipat-lipat, tetapi tetap saja balasan kebaikan itu bersifat terbatas. Padahal, balasan Allah SWT terhadap amal yang dikerjakan hamba-Nya bersifat tidak terbatas.
Berterima kasih dengan pujian yang dilakukan Allah SWT pun berbeda dari makhluk. Jika seorang manusia memuji orang lain atas perlakuan baik orang tersebut terhadapnya, Allah SWT berbeda. Pada hakikatnya, pujian Allah terhadap amal hamba-Nya ialah pujian Allah terhadap diri-Nya sendiri. Ini karena amal-amal yang dikerjakan setiap hamba sejatinya berasal dari-Nya. (OL-14)
Namun kali ini kita membahas kisah di balik nama Al-'Alim. Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir @limofficial-lirboyo di Instagram.
Kita sebagai makhluk diharamkan untuk sombong kecuali Allah subhanahu wa ta'ala. Kenapa?
Al-Jabbar bermakna Zat Yang Maha Memaksa. Allah subhanahu wa taala memaksakan kehendak-Nya kepada siapa dan apa saja.
Al-Aziz berarti Yang Maha Perkasa atau Yang Maha Mulia. Sifat Maha Perkasa Allah itu mesti mencakup tiga aspek. Apa saja itu?
Dialah pemilik salah satu nama terindah atau asmaul husna yaitu Al-Muhaimin.
Di muka Bumi terdapat banyak raja. Namun mereka semua di bawah kekuasaan satu adiraja raja tertinggi ialah Allah subhanahu wa ta'ala. Istimewanya Maha Merajai atau Memiliki ini bersifat mutlak.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma.
SURAT 'Abasa (عبس) terdapat dalam juz amma atau juz 30 yang terakhir dalam Al-Qur'an. 'Abasa berarti dia yang bermuka masam.
SURAT An-Naazi'at bermakna Para Malaikat yang Mencabut yang diambil dari ayat pertama. Surat Makiyah ini memiliki 46 ayat. Ia masuk surat kedua dalam juz terakhir Al-Qur'an.
Dengan lailatulkadar, umat Nabi Muhammad berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini. Apa saja keutamaan lailatulkadar? Berikut enam keutamaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved