Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEKARANG kita bahas salah satu asmaul husna atau nama-nama terbaik Allah yaitu Al-Azhim. Secara bahasa, Al-Aẓhīm punya arti sesuatu yang besar atau agung.
Imam Ghazali, dalam kitab al-Maqshad al-Asna, membuat perincian makna asmaul husna Al-Azhim. Berikut detail makna asmaul husna Al-Azhim sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Sesuatu yang besar, apabila dinisbatkan pada pandangan manusia, adakalanya berupa sesuatu yang seluruh sisinya bisa dijangkau pandangan mata. Misalnya gajah. Gajah ialah sesuatu yang besar, tetapi kebesaran gajah tidak melampaui bingkai pandangan mata.
Selanjutnya, adakalanya sesuatu yang besar itu tidak mampu digapai pandangan mata secara keseluruhan. Langit ialah contohnya.
Kita bisa melihat langit, tetapi tak lebih sekadar satu sisinya. Sisi lainnya luput dari tatapan kita.
Sesuatu yang besar itu ada pula yang mampu dijangkau oleh segelintir orang saja, seperti 'arsy, kursiy, lauh, qalam, dan ruh. 'Arsy ialah sesuatu yang besar. Namun, tidak semua mata bisa memandangnya.
Yang terakhir, ada sesuatu yang besar, tetapi sama sekali tidak bisa dijangkau pandangan mata. Inilah yang disebut al-Aẓhim al-Muthlaq.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Hanya ada satu yang terbilang al-Aẓhīm al-Muthlaq, yakni Allah SWT. Kebesaran Allah SWT tidak sanggup dijangkau pandangan mata serta tidak mampu dilampaui apa saja.
Segala sesuatu selain Allah SWAT yang diasumsikan besar tidaklah bersifat hakiki, melainkan besar hanya karena dinisbatkan pada benda lain yang berukuran lebih kecil darinya. Sedangkan kebesaran Allah SWT bersifat mutlak yang bukan disebabkan perbandingan dengan sesuatu yang lain.
Terdapat hamba-hamba Allah SWT yang pantas disifati al-Aẓhim. Mereka ialah orang-orang yang disegani sebab sifat-sifat mereka yang mulia. Mereka, tak lain dan tak bukan, ialah para nabi dan ulama. (OL-14)
Namun kali ini kita membahas kisah di balik nama Al-'Alim. Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir @limofficial-lirboyo di Instagram.
Kita sebagai makhluk diharamkan untuk sombong kecuali Allah subhanahu wa ta'ala. Kenapa?
Al-Jabbar bermakna Zat Yang Maha Memaksa. Allah subhanahu wa taala memaksakan kehendak-Nya kepada siapa dan apa saja.
Al-Aziz berarti Yang Maha Perkasa atau Yang Maha Mulia. Sifat Maha Perkasa Allah itu mesti mencakup tiga aspek. Apa saja itu?
Dialah pemilik salah satu nama terindah atau asmaul husna yaitu Al-Muhaimin.
Di muka Bumi terdapat banyak raja. Namun mereka semua di bawah kekuasaan satu adiraja raja tertinggi ialah Allah subhanahu wa ta'ala. Istimewanya Maha Merajai atau Memiliki ini bersifat mutlak.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
AL-INFITHAR berada di urutan surat nomor 82 pada kitab suci Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk dalam juz ke-30 atau juz amma.
SURAT 'Abasa (عبس) terdapat dalam juz amma atau juz 30 yang terakhir dalam Al-Qur'an. 'Abasa berarti dia yang bermuka masam.
SURAT An-Naazi'at bermakna Para Malaikat yang Mencabut yang diambil dari ayat pertama. Surat Makiyah ini memiliki 46 ayat. Ia masuk surat kedua dalam juz terakhir Al-Qur'an.
Dengan lailatulkadar, umat Nabi Muhammad berkesempatan mendapatkan pahala yang besar meskipun hidupnya tidak lama di dunia ini. Apa saja keutamaan lailatulkadar? Berikut enam keutamaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved