Gerakan Makan Tanpa Sisa Targetkan Kurangi 14 Ton Sampah

Mediaindonesia.com
27/9/2022 11:30
Gerakan Makan Tanpa Sisa Targetkan Kurangi 14 Ton Sampah
Ilustrasi(Unsplash/ Jiachen Lin )

Gerakan Makan Tanpa Sisa, yang diharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah, menargetkan 14 ton sampah makanan dikelola menjadi kompos.

Gerakan ini merupakan kolaborasi antara Waste4Change dan PT Bank DBS Indonesia yang berlangsung di Perumahan Vida Bekasi di mana penghuninya menghasilkan 47,5 ton timbunan sampah organik, berdasarkan data Juli 2022.

Jika tidak dikelola dengan optimal, timbunan sampah ini dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan, kata Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia, Mona Monika, dalam siaran resmi, Senin (26/9).

Berdasarkan laporan kajian Food Loss and Waste (FLW) atau sisa dan sampah makanan di Indonesia oleh BAPPENAS RI dan Waste4Change pada 2021, pada rentang 2000-2019 FLW di Indonesia mendominasi sekitar 44 persen sampah nasional, setara 23-48 juta ton sampah per tahun.

Tahun ini, Bank DBS Indonesia menargetkan menyelamatkan sampah makanan sebesar 26 Ton melalui berbagai kegiatan diantaranya kerjasama dengan Waste4Change sebagai salah satu Wirausaha Sosial yang dinaungi DBS Foundation.

Gerakan Makan Tanpa Sisa akan berjalan selama tiga bulan lewat kegiatan yang dibuka dengan kompetisi memasak dan lokakarya edukasi mengompos, tantangan mengompos sampah sisa makanan di rumah agar warga terbiasa mengompos serta edukasi seputar sampah organik dan cara mengelolanya. Lewat program ini, diharapkan sekitar 90 warga Vida, khususnya Bank Sampah Vida dapat konsisten menerapkan kegiatan mengompos dalam keseharian.

“Indonesia di tahun 2021 ditetapkan sebagai kontributor sampah makanan terbesar di dunia dan terbukti bahwa salah satu akar masalah persampahan di Indonesia adalah food waste yang setiap tahun jumlahnya hampir selalu mendominasi total sampah nasional," kata Head of Strategic Services Waste4Change Adhitya Prayoga.

"Program #MakanTanpaSisa ini diharapkan pesannya dapat tersampaikan ke masyarakat luas, bahwa sampah organik seperti sisa makanan dan dapur, harus semaksimal mungkin dikelola sejak dari hulu." (Ant/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya