Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengajak seluruh jajaran se-Indonesia agar bersatu mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme di Wilayah NKRI
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, saat penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan KNPI di Kantor BNPT Komplek IPSC Sentul-Bogor, Kamis (22/9).
"Kita berharap teman-teman KNPI se- Indonesia dengan adanya MOU dengan BNPT ini bisa ditindaklanjuti kerjasama yang sinergis, bagaimana kita bersama-sama menangkal intoleransi, radikalisme dan terorisme yang ada di tengah-tengah masyarakat. Tujuannya agar Indonesia terbebas dari paham radikal, terorisme dan intoleransi," ungkap Haris Pertama.
Sementara itu, Kepala BNPT RI, Komisaris Jenderal Polisi (Komjenpol), Boy Rafli Amar, menyampaikan, harapan besar kepada generasi muda melalui KNPI.
"Semoga dengan MOU dengan KNPI ini dapat menjadi bagian dalam melakukan pendidikan kepada generasi muda untuk pertama mengatasi ancaman dan bahaya terorisme yang berkembang dalam masyarakat kita," tandas Komjenpol Boy Rafli Amar.
Komjenpol Boy Rafli Amar mengharapkan, bangsa Indonesia umumnya dan khususnya Indonesia dapat menjadi leading sektor membangun semangat kecintaan terhadap negara. "Sebagai elemen bangsa para pemuda di bawah koordinasi KNPI diharapkan dapat menjadi leading sektor terdepan dalam membangun semangat kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan selalu mensosialisasikan nilai-nilai luhur bangsa kita", harap Komjenpol Boy Rafli Amar.
Karena itulah, Boy Rafli Amar meminta KNPI terus bergerak mengajak komponen pemuda untuk bersama hadapi potensi ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"KNPI ini punya peran sangat strategis, mari bangun semangat persatuan dan kesatuan seluruh bangsa kita, tentu kita berharap KNPI terus bergerak mengajak segenap komponen pemuda senantiasa bersama-sama hadapi potensi ancaman intoleran, radikalisme dan terorisme yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia," ungkap Komjenpol Boy Rafli Amar. (OL-13)
Baca Juga: Opini Masyarakat Minta Polri Mereformasi Diri usai Skandal Irjen FS ...
negara gagal memberikan perlindungan terhadap kebebasan beragama menyusul adanya peristiwa persekusi dan intoleransi Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku prihatin terjadinya insiden di Kecamatan Cidahu, pekan lalu. Peristiwa tersebut mendapat perhatian berbagai elemen sehingga menjadi isu nasional.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding mengatakan kasus intoleransi di Sukabumi disebut sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi dinilai gagal mencegah adanya kasus intoleransi, salah satunya ialah pembubaran retreat pelajar Kristen di Sukabumi.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved