Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Masyarakat Ekonomi Kelas Bawah Lebih Terdampak Krisis Iklim

Atalya Puspa
20/9/2022 14:13
Masyarakat Ekonomi Kelas Bawah Lebih Terdampak Krisis Iklim
Ilustrasi perubahan iklim(MI/Tiyok)

MASYARAKAT ekonomi kelas bawah lebih merasakan dampak negatif dari krisis iklim. Hal itu diungkapkan oleh Rektor IPB University Arif Satria.

"Misalkan saja ketika terjadi banjir, orang-orang kaya bisa ke hotel. Sementara orang-orang dengan lapisan ekonomi bawah tidak bisa ke mana-mana," kata Arif dalam keterangan resmi, Selasa (20/9).

Menurut analisis Arif, pemerintah sudah berusaha dengan adanya G20 dan B20 seperti transisi energi yang juga sudah mulai dikembangkan. Ini adalah hal yang positif.

"Namun memang transisi ini tidak mudah karena ketika kita berbicara B30, bahkan jika kita menargetkan B100, maka akan terjadi konflik yaitu fuel dan food,” tuturnya.

Baca juga: Kegiatan di Alam Bebas Kini jadi Lebih Berisiko akibat Perubahan Iklim

Ia mencontohkan, sawit apabila diarahkan menjadi energi, suplai minyak goreng menjadi bermasalah. Karena itu harus ada kebijakan untuk menghasilkan titik optimum dengan mencari sumber-sumber energi baru lainnya sebagai alternatif, seperti matahari. Matahari merupakan energi yang selalu memberi tak harap kembali.

“Kesimpulannya, dampak perubahan iklim akan sangat besar seperti kekeringan, anomali curah hujan, banjir rob dan gagal panen. Langkah pemerintah dengan membangun pusat-pusat lapang informasi cuaca sudah dapat dilihat sehingga petani dapat memepertimbangkan kapan menanam tidak,” ucap Arif.

Adapun langkah antisipasi lainnya, lanjut dia, seperti asuransi untuk pertanian, karena sektor pertanian juga akan terancam dengan gagal panen yang berimbas terhadap minimnya minat petani untuk menanam.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya