Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gejala Autisme Bisa Diketahui sejak Usia Anak Kurang dari Setahun

Mediaindonesia.com
08/9/2022 20:19
Gejala Autisme Bisa Diketahui sejak Usia Anak Kurang dari Setahun
Ciri-ciri autisme(Unsplash/Annie Spratt)

AHLI Neurologi Anak Hardiono D Pusponegoro mengatakan orangtua dapat mengetahui gejala autisme pada anak sejak usia anak kurang dari satu tahun.

"Sebetulnya gejalanya sudah mulai terlihat sejak kurang dari satu tahun. Bisa juga tadinya normal, tiba-tiba usia setengah tahun sampai satu tahun hilang. Yang normal itu anaknya menjadi diam, anaknya menjadi cuek," ujar Hardiono dalam webinar Deteksi Dini dan Terapi Autisme di Jakarta seperti dikutip Antara, Kamis (8/9).

Hardiono menuturkan gejala autisme yang dapat dilihat sejak anak kurang dari satu tahun tersebut ialah terjadinya gangguan komunikasi seperti hanya mengulang apa yang didengar atau berbicara seperti bergumam tidak jelas.

Gejala lain yang dapat terlihat adalah adanya gangguan interaksi di mana anak cenderung cuek dan tidak berniat melakukan interaksi, tidak mau berbagi dan tidak adanya respons ekspresi timbal balik ataupun tidak adanya pretended play (bermain peran).
 
"Yang penting, kalau dipanggil namanya dari belakang atau dari samping, dia tidak menoleh pada usia enam bulan. Ini harus periksa ke
dokter, karena bisa gangguan pendengaran atau bisa juga ada gejala autis yaitu tidak menoleh bila dipanggil namanya," katanya.


Baca juga: Rekomendasi Obat Mual untuk Ibu Hamil, Aman untuk Mama Muda


Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan, gejala lain yang dapat terlihat jelas adalah
adanya perilaku berulang yakni seperti berputar mengelilingi ruangan atau menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Bahkan, anak menunjukkan sikap kurang memiliki minat untuk melakukan sesuatu atau fokus yang abnormal. Adapun gejala lain berupa reaksi yang berlebihan atau kurang terhadap rangsangan sensoris.

Sayangnya, Hardiono mengaku masih banyak menemukan orangtua yang telah merasakan beberapa gejala tersebut, namun memilih untuk menunda pemeriksaan ataupun konsultasi kepada ahlinya.

"Kalau anak kecil ada gejala autis tunggu saja tiga tahun baru bisa didiagnosis, itu sangat salah. Bahkan sekarang kita mulai lari ke arah
diagnosis umur satu tahun, nanti kita akan kasih lihat," ujarnya.

Oleh karenanya, Hardiono meminta agar setiap orangtua dapat lebih peka dan memahami gejala-gejala autisme pada anak. Diharapkan agar orangtua tidak menunda skrining pemeriksaan sampai anak mencapai usia tertentu.

Hardiono menyebutkan saat ini terdapat dua jenis skrining untuk menentukan diagnosis lebih lanjut pada anak autis. Kedua skrining itu adalah Early Screening Autistic Trait (ESAT) bagi anak usia 10-14 bulan dan M-Chat untuk anak usia 18-40 bulan.

"Terapinya jauh lebih mudah dan hasilnya jauh lebih bagus. Dulu saya bilang harus diagnosis dulu baru terapi. Tapi belakangan ini pendapat
saya berubah, jadi diingat begitu ada gejala harus segera intervensi," kata Hardiono. (Ant/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya