Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BAHAN baku jamu pada dasarnya berasal dari alam atau yang bisa disebut Bahan Baku Obat Bahan Alam (BBOBA). Ada sejumlah tantangan yang menyebabkan industri jamu kita sulit berkembang.
Peneliti Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Chaidir Amin menyampaikan hal itu dalam Webinar BRIN Saintifikasi Jamu, Jumat (19/8).
Tantangan pertama, sebut Chaidir, jamu yang didapat dari bahan alam liar rawan pemalsuan baik disengaja maupun tidak disengaja karena secara farmakologi memiliki kemiripan.
"Banyak sekali spesies dalam satu genus yang memiliki farmakologi yang sama," bebernya.
Ia melanjutkan, tantangan kedua pengembangan jamu BBOBA yang haru dibenahi adalah sustainable atau keberlanjutan. Karena didapat dari alam, BBOBA juga rawan mengalami kepunahan. Itu jika terus dimanfaatkan dan tidak dirawat atau budidayakan.
Untuk memastikan keberlanjutan BBOBA, Chaidir mengatakan, sudah ada sederet teknologi yang digunakan. Namun teknik budidaya ini yang harus dielaborasi dengan teknologi karena dalam teknik budidaya, pascapanen, dan ekstraksi dapat mempengaruhi profil fitokimia, aktivitas farmakologi, sifat farmasetika, dan kontaminasi.
"Jamu BBOBA ini memiliki bahan yang kompleks sehingga kandungan senyawa aktif yang bervariasi, kualitatif, dan kuantitatif dan senaywa aktif tidak diketahui sepenuhnya. Sehingga nanti menjadi konsideran bagaimana mutu," ujar Chaidir.
Tantangan teknis lainnya yakni masih banyak senyawa tanaman obat ynag masih belum diketahui. Sehingga kontrol kualitas produk BBOBA ekstrak sangat sulit diketahui dan apakah berbahaya bila dikonsumsi atau tidak.
"Terakhir yakni peralatan produksi BBOBA masih banyak yang impor bahkan alat pemotong, pengering, dan sebagainya jika ingin meningkatkan mutu tanaman obat kita karena ini investasi," pungkasnya. (H-2)
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Daun sirsak dikenal sebagai salah satu bahan herbal dengan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari melancarkan sistem pencernaan hingga membantu mencegah kanker.
Metabolisme individu juga berperan dalam menentukan seberapa efektif tubuh dapat menyerap nutrisi dari makanan.
Jahe merah mengandung senyawa aktif yang bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, melancarkan sirkulasi darah, serta memperkuat daya tahan tubuh.
Teh hijau atau Camellia sinensis merupakan sumber antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jelita mesti waspada atas produk kesehatan yang mengaku berbahan dasar herbal yang berbahaya namun mengandung bahan kimia obat (BKO).
PENELITI Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Ayu Savitri Nurinsiyah mengungkapkan lima kelompok keong darat yang memiliki potensi pengobatan herbal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved