Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BAHAN baku jamu pada dasarnya berasal dari alam atau yang bisa disebut Bahan Baku Obat Bahan Alam (BBOBA). Ada sejumlah tantangan yang menyebabkan industri jamu kita sulit berkembang.
Peneliti Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Chaidir Amin menyampaikan hal itu dalam Webinar BRIN Saintifikasi Jamu, Jumat (19/8).
Tantangan pertama, sebut Chaidir, jamu yang didapat dari bahan alam liar rawan pemalsuan baik disengaja maupun tidak disengaja karena secara farmakologi memiliki kemiripan.
"Banyak sekali spesies dalam satu genus yang memiliki farmakologi yang sama," bebernya.
Ia melanjutkan, tantangan kedua pengembangan jamu BBOBA yang haru dibenahi adalah sustainable atau keberlanjutan. Karena didapat dari alam, BBOBA juga rawan mengalami kepunahan. Itu jika terus dimanfaatkan dan tidak dirawat atau budidayakan.
Untuk memastikan keberlanjutan BBOBA, Chaidir mengatakan, sudah ada sederet teknologi yang digunakan. Namun teknik budidaya ini yang harus dielaborasi dengan teknologi karena dalam teknik budidaya, pascapanen, dan ekstraksi dapat mempengaruhi profil fitokimia, aktivitas farmakologi, sifat farmasetika, dan kontaminasi.
"Jamu BBOBA ini memiliki bahan yang kompleks sehingga kandungan senyawa aktif yang bervariasi, kualitatif, dan kuantitatif dan senaywa aktif tidak diketahui sepenuhnya. Sehingga nanti menjadi konsideran bagaimana mutu," ujar Chaidir.
Tantangan teknis lainnya yakni masih banyak senyawa tanaman obat ynag masih belum diketahui. Sehingga kontrol kualitas produk BBOBA ekstrak sangat sulit diketahui dan apakah berbahaya bila dikonsumsi atau tidak.
"Terakhir yakni peralatan produksi BBOBA masih banyak yang impor bahkan alat pemotong, pengering, dan sebagainya jika ingin meningkatkan mutu tanaman obat kita karena ini investasi," pungkasnya. (H-2)
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Kabupaten Bandung mencatatkan skor tinggi dalam berbagai pilar penting seperti pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, kelembagaan, inovasi dan teknologi.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), pelopor layanan komunikasi satelit di Indonesia, mengambil langkah penting dalam memperkuat infrastruktur teknologi satelit nasional.
Ini merupakan inisiatif strategis untuk memperkenalkan AI for Smart-X (AISX) sebagai pusat kolaborasi riset baru yang akan menjadi penggerak utama dalam pengembangan kecerdasan buatan
PERTEMUAN antara Wakil Presiden (wapres) Gibran Rakabuming Raka dan mantan Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno dalam acara Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dapat meredam isu pemakzulan
PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai Megawati Soekarnoputri akan terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP).
Metabolisme individu juga berperan dalam menentukan seberapa efektif tubuh dapat menyerap nutrisi dari makanan.
Jahe merah mengandung senyawa aktif yang bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, melancarkan sirkulasi darah, serta memperkuat daya tahan tubuh.
Teh hijau atau Camellia sinensis merupakan sumber antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jelita mesti waspada atas produk kesehatan yang mengaku berbahan dasar herbal yang berbahaya namun mengandung bahan kimia obat (BKO).
PENELITI Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Ayu Savitri Nurinsiyah mengungkapkan lima kelompok keong darat yang memiliki potensi pengobatan herbal.
Sebanyak 13 bazar UMKM untuk Indonesia diagendakan sepanjang 2024 ini. Hal tersebut sebagai wujud pengembangan UMKM herbal nusantara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved