Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PAKAR gizi dan kesehatan dari Universitas Indonesia (UI) Ahmad Syafiq menilai keterlibatan orangtua dapat mendukung keberhasilan program edukasi gizi pada anak sekolah dasar, selain tetap adanya peran antara siswa dan guru di sekolah.
"Tidak cukup kami (pakar) hanya mengajarkan siswanya, atau siswa dengan siswa (peer to peer), atau guru terhadap siswa. Orangtua juga harus terlibat. Dengan demikian secara sosioekologis itu tercipta lingkungan yang selaras," kata Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) itu dalam sebuah webinar, Kamis (4/8).
"Kalau mau berhasil edukasi gizi di sekolah, mau tidak mau harus guru, siswa, dan orangtua (terlibat), baik itu melalui pendekatan guru-siswa, siswa-siswa (peer to peer), atau pakar-orangtua," imbuhnya.
Baca juga: Stimulasi Perkembangan adalah Hak Anak
PKGK FKM UI, tahun ini, kembali bekerja sama dengan swasta dalam program Gerakan Nusantara untuk menyebarkan edukasi gizi di sekolah-sekolah.
Berdasarkan pengalaman PKGK UI pada tahun-tahun sebelumnya, Syafiq mengatakan bahwa orangtua sangat potensial untuk dilibatkan ke dalam program edukasi.
Lebih lanjut, ia menilai sebenarnya orangtua memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi gizi anak-anaknya sehingga mereka akan merasa senang ketika dilibatkan dalam program karena bisa mendapatkan pengetahuan gizi dari pakar.
Menurut Syafiq, edukasi atau literasi gizi bukan hanya perihal melek gizi melainkan juga mampu melaksanakan pilihan-pilihan gizi yang baik. Ia berharap program edukasi gizi dapat menjadi bekal bagi anak-anak supaya mereka sehat dan produktif sebagai generasi penerus.
Syafiq juga menjelaskan literasi gizi pada dasarnya terbagi menjadi tiga kelompok, antara lain literasi gizi fungsional, literasi kritikal, dan literasi gizi interaktif.
Tujuan tertinggi literasi gizi yaitu literasi gizi interaktif, memang diharapkan agar anak-anak dapat menjadi agen perubahan, bahkan perubahan bagi keluarga di rumah sehingga perilaku hidup sehat orangtua pun ikut berubah.
"Literasi gizi yang interaktif, jadi si anak sudah mampu mengadvokasi orangtuanya dan menunjukkan kepada orangtuanya sesuatu yang baik. Tetapi tentu itu perlu waktu untuk sampai ke tahapan literasi interaktif maupun yang kritikal," kata Syafiq.
Mengingat dibutuhkan proses yang panjang untuk mencapai literasi interaktif, Syafiq mengatakan pihaknya tetap akan memulai edukasi pada tahapan literasi fungsional saat menjalankan program Gerakan Nusantara.
Literasi tahap awal akan membekali anak-anak terhadap pengetahuan gizi mencakup prinsip dasar ilmu gizi hingga prinsip gizi seimbang.
"Tapi, secara sederhana, prinsipnya, kami mau literasi fungsional dulu. Syukur-syukur kalau bisa masuk ke literasi gizi kritikal dan interaktif sehingga nanti orang tuanya bisa terpengaruh secara positif oleh anaknya," kata Syafiq. (Ant/OL-1)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved