Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PESAN berantai lewat media sosial dan Whatsapp bahwa parasetamol P-500 mengandung virus berbahaya, yakni Machupo, ramai diperbincangkan publik, belum lama ini. Isu virus machupo dalam parasetamol itu selalu muncul dari tahun ke tahun. Virus Machupo ini diketahui dapat menyebabkan demam hemoragik yang dapat mengakibatkan kematian. Lantas benarkan hal tersebut?
"Klaim soal parasetamol mengandung virus Machupo, itu salah, tidak bisa diperlengkapi," tegas Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Endang Lukitaningsih
Ia menegaskan ada aturan ketat yang harus dipatuhi perusahaan farmasi terkait cara produksi obat, termasuk parasetamol. Parasetamol diproduksi dengan standar keamanan dan kebersihan yang cukup ketat.
Baca juga: Pemprov DKI Beri Teguran Tertulis ke Perusahaan Farmasi terkait Limbah Parasetamol di Teluk Jakarta
Produsen farmasi juga harus mengecek kualitas obat yang diproduksinya. Kualitas kontrol sudah dimulai sejak bahan datang, baik secara kimiawi, cemaran biologis, hingga pascaproduksi. Produk parasetamol telah diperiksaaan, uji keamanan dan mutu sebelum mati di pasar.
"Sangat tidak mungkin selama proses produksi masih ada virusnya karena kondisi tablet juga harus betul-betul kering. Sementara virus memerlukan lingkungan lembab dan suhu rendah untuk bertahan hidup," ungkap Dosen Fakultas Farmasi UGM itu.
Jika ada virus yang bertahan hidup, lanjut Endang, hal tersebut dapat dipastikan karena adanya kontaminasi baik manusia maupun hewan yang terinfeksi virus Machupo.
Menurut Endang, peluang kontaminasi virus dalam proses produksi obat sangat kecil karena melalui proses kontrol kualitas yang berlapis oleh perusahaan farmasi.
"Selama proses produksi ada sampling untuk menjaga produk baik saat pencampuran, membentuk tablet hingga setelah menjadi tablet," terangnya.
Oleh sebab itu, Endang mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dalam mengonsumsi obat penurun panas ini. Pasalnya, pesan berantai virus Machupo di parasetamol hanyalah hoaks dan belum ada kajian ilmiah yang membuktikan keberadaan virus Machupo dalam parasetamol. (OL-1)
Dalam video terlihat embusan abu vulkanik berwarna hitam pekat menjulang tinggi ke udara
Hoaks berpotensi merusak ketenteraman, keamanan, dan kondusivitas masyarakat.
Diskominfo Jawa Barat menyiapkan dan mendorong unit saber hoaks di 27 kabupaten dan kota mulai mendeteksi dini potensi hoaks
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
KOORDINATOR Divisi Relawan Tim Pemenangan Ben-Ujang, Iwan menyampaikan bahwa akun yang disebutkan oleh Indikator Politik bukan merupakan akun resmi tim relawan pemenangan Ben-Ujang.
Jika permainan politik kotor ini tidak dibarengi dengan politik uang atau kecurangan lainnya, pasangan nomor urut 03 akan berjalan mulus menuju pucuk untuk memimpin Kabupaten Manggarai Barat.
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved