Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Mahasiswa Baru Termuda UGM 2022 Itu Pilih Kuliah di Fakultas Filsafat

Ardi Terisi Hardi
01/8/2022 22:20
Mahasiswa Baru Termuda UGM 2022 Itu Pilih Kuliah di Fakultas Filsafat
Mahasiswa baru mengikuti pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Universitas Gajah Mada 2022, Senin (1/8).(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

JULUKAN mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2022 ini tersemat pada Raja Muhammad Hayuri Islami.

Ia tidak menyangka jika akan dipanggil ke depan panggung bersama Rektor UGM Prof dr Ova Emilia MMed Ed SpOG (K) PhD, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di lapangan Grha Sabha Pramana, Senin (1/8).

Raja yang berasal dari Pekanbaru, Provinsi Riau, ini dinobatkan sebagai mahasiswa termuda UGM pada tahun ini dan akan menimba ilmu di Fakultas Filsafat UGM. Ia berhasil masuk menjadi mahasiswa UGM pada usia 15 tahun 11 bulan 11 hari.

"Saya bangga dan senang bisa masuk UGM," kata anak pertama dari dua bersaudara ini dalam keterangan pers Humas UGM.

Raja menceritakan dirinya bisa kuliah dalam usia muda di UGM karena ia didaftarkan masuk bangku sekolah dasar pada usia 5 tahun. Meski terbilang paling muda sendiri, ia mengaku teman-teman di kelasnya banyak yang tidak tahu usia sesungguhnya.

Pasalnya, secara fisik, Raja memiliki tinggi badan yang sama dengan teman sekelasnya.

"Sejak SD tidak terlalu terganggu, tidak ada yang peduli dengan usia saya yang muda dan tidak ada yang terlalu memperhatikan," ujar dia.


Baca juga: Mahasiswa UI Gelar Literasi 'Public Speaking' dan 'Copywriting'


Di usianya yang masih muda, namun Raja selalu berprestasi. Selama di bangku sekolah dasar, ia selalu berada di peringkat tiga besar. "Di SD saya selalu tiga besar," katanya.

Hanya saja, di bangku sekolah menengah pertama, ia tidak masuk ranking. Lalu di sekolah lanjutan atas, Raja ikut mendaftar program akselerasi pada semester dua dan diterima di kelas IPS. Di kelas IPS, hanya ada tujuh siswa yang lolos program akselerasi.

Lewat kelas akselerasi ini pula Raja bisa menyelesaikan bangku MAN Negeri 2 Pekanbaru, Riau, dalam waktu dua tahun.

"Karena program akselerasi, kita diharuskan untuk belajar dan memahami lebih cepat dari siswa yang lain. Saya di program itu tidak ikut
ekstrakurikuler atau organisasi," ujar dia mengisahkan.

Selama di program akselerasi, ia pun tidak memikirkan soal peringkat. Namun, untuk mata pelajaran sosial seperti sosiologi, ekonomi, sejarah, dan geografi ia mendapat nilai akademik yang baik. "Nilai mata pelajaran paling tinggi sosiologi," ujarnya.

Soal ketertarikannya dengan filsafat, Raja mengaku bahwa ia sudah tertarik dengan pelajaran tersebut saat berada di kelas 10 SMA lewat buku dan internet.

"Saya mengenal filsafat itu ketika saya di kelas sepuluh. Saya sejak kecil sering menggunakan logika filsafat berarti selama ini saya menerapkan nilai-nilai filsafat," tutup Raja yang bercita-cita setelah lulus akan meneruskan kuliah S2 di jurusan yang sama. (OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik