Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

WHO Catat 18 Ribu Kasus Cacar Monyet

M. Iqbal Al Machmudi
01/8/2022 10:35
WHO Catat 18 Ribu Kasus Cacar Monyet
ANTISIPASI: Bandara Adi Soemarmo dilengkapi alat pemindai suhu, sebagai antisipasi penyebaran virus cacar monyet.(MI/ Widjadjadi)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan per 29 Juli sudah terjadi 18 ribu kasus cacar monyet dari 78 negara yang telah dilaporkan ke WHO. Dari jumlah tersebut 70 persen kasus dilaporkan dari Kawasan Eropa dan 25 persen dari Amerika.

"Sejauh ini, ada 5 kematian telah dilaporkan dan sekitar 10 persen kasus dirawat di rumah sakit untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Ini adalah wabah yang bisa dihentikan," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, Jumat (29/7).

WHO juga telah merekomendasikan pencegahan penularan cacar monyet. "Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi risiko paparan. Itu berarti membuat pilihan yang aman untuk diri sendiri dan orang lain," kata Ghebreyesus.

Masyarakat harus mencegah dan berhati-hati terhadap pria yang berhubungan seks dengan pria karena penularan tertinggi pada kelompok pasangan sejenis tersebut. Monkeypox saat ini terjadi pada 98 persen laki-laki dengan usia rata-rata 37 tahun dan 60 persen, di antaranya terjadi pada kelompok gay bahkan 41 persen di antaranya memiliki status HIV positif.

Kemudian mempertimbangkan melakukan hubungan seks dengan pasangan baru, dan bertukar detail kontak dengan pasangan baru untuk memungkinkan tindak lanjut jika diperlukan. Meskipun 98 persen kasus sejauh ini adalah di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.

"Selain penularan melalui kontak seksual monkeypox dapat menyebar di rumah tangga melalui kontak dekat antara orang-orang, seperti berpelukan dan berciuman, dan pada handuk atau tempat tidur yang terkontaminasi," ujarnya. Tedros juga meminta agar negara-negara mengambil tindakan untuk mengurangi risiko penularan ke kelompok rentan lainnya termasuk anak-anak. Wanita hamil, dan mereka yang mengalami imunosupresi.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya