Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEBANYAK 30 pegiat muda seni budaya peserta Program Belajar Bersama Maestro (BBM) 2022 di Muaro Jambi mementaskan dengan apik 2 komposisi masing-masing bertajuk “Senandung Aek Batang Hari” dan “Basuko Muda” di Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muaro Jambi di depan Maestro Senandung Jolo; Wak Maryam, Wak Zuhdi dan Wak Alpian.
Dua persembahan yang ditampilkan oleh 2 kelompok menghadirkan versi tradisional dan versi pengembangan Senandung Jolo ini secara resmi menandai berakhirnya ajang Belajar Bersama Maestro di Muaro Jambi.
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak 20 hingga 26 Juli 2022 menyelenggarakan kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) 2022 di Kabupaten Muaro Jambi dengan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Senandung Jolo dan dengan tiga orang maestro, yaitu Wak Maryam, Wak Zuhdi dan Wak Alpian.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin mengatakan, BBM Muaro Jambi merupakan pendukungan terhadap kegiatan Kenduri Svarnabhumi, yaitu kegiatan yang berupaya untuk memajukan kebudayaan dan menjaga lingkungan Sungai Batanghari.
"Sehingga nantinya dapat mengembalikan dan mewariskan kekayaan alam yang ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari," ujar Judi dalam keterangannya.
Judi menjelaskan, selama tujuh hari pelaksanaan, para peserta BBM digembleng dengan berbagai materi mengenai Senandung Jolo. Para peserta diajarkan mulai dari membuat alat musik gambang, yaitu alat musik untuk mengiringi Senandung Jolo hingga diajarkan pengembangan dari kesenian tersebut.
Tahap awal pembelajaran di ajang BBM ini, peserta diajarkan membuat alat musik gambang, kemudian memainkannya. Selain itu, peserta juga diajarkan bejolo atau yang dalam Bahasa Indonesia kita sebut sebagai pantun dengan versi orisinal, yaitu bejolo yang sudah ada dan diturunkan secara turun temurun.
Baca juga : Pencipta dan Makna Lirik Lagu Hari Merdeka 17 Agustus
Pada tahap pembelajaran berikutnya, para peserta belajar mengenai pengembangan seni Senandung Jolo dari Uswan Hasan, seorang peneliti Senandung Jolo serta dosen Sendratasik (Seni, Drama, Tari, dan Musik) dari Universitas Jambi.
Para peserta diajarkan bagaimana mengembangkan Senandung Jolo, salah satunya adalah dengan menggabungkan alat-alat musik selain gambang, yaitu dengan alat-alat musik modern, seperti gitar, biola, dan lain-lain. Selain itu, para peserta belajar membuat karya musik kreasi baru.
Kedua tahap pembelajaran tersebut ditampilkan oleh peserta pada penutupan pelaksanaan kegiatan BBM. Para peserta dibagi dalam dua kelompok beranggotakan masing-masing 15 peserta, menampilkan Senandung Jolo versi orisinal dan versi pengembangan, yaitu karya musik kreasi baru.
Pada versi pengembangan, kedua kelompok membuat kreasi mereka sendiri. Kelompok pertama menampilkan Senandung Jolo dengan judul “Senandung Aek Batanghari”. Karya ini terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Dusun Tanjung yang menggunakan perahu sebagai alat transportasi ke Umo Sebrang tempat masyarakat menanam padi.
Memasukkan melodi dari berbagai alat musik, seperti accordion, biola, gambus dan perkusi dan perkusi yang dikolaborasikan dengan gambang dan Senandung Jolo.
Kelompok kedua menampilkan karya musik kreasi baru dengan judul “Basuko Hati”. Garapan ini terinspirasi dari kegiatan masrayakat di Kecamatan Muara Sebo, yaitu pelarian. Pelarian merupakan salah satu kegiatan gotong royong muda-mudi di umo atau ladang.
Aktivitas tersebut juga digunakan sebagai ajang pendekatan dengan dambaan hati, yaitu dengan cara berbalas pantun. Pada garapan musik ini penggarap mengolah ritme dan melodi senandung jolo dalam bentuk programa. (RO/OL-7)
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Kepolisian Resort Kota Jambi, Polda Jambi menggiring seorang wanita yang diduga hendak menyelundupkan narkoba jenis sabu ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi.
Tujuh bulan buron, Agus Kurnia Saputra, pembunuh sadis janda cantik Eli Jumini binti Nardam, 45, di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, berhasil ditangkap polisi di negeri jiran Malaysia.
KOMISI XII DPR RI menyoroti secara serius dampak krisis ekologi akibat aktivitas pertambangan batu bara di Provinsi Jambi, terutama kelalaian reklamasi pascatambang oleh perusahaan
Seperti diberitakan, tauke ilegal drilling Iyan Kincai merupakan buronan Polda Jambi semenjak Agustus 2024, dalam dugaan terlibat kejahatan serupa.
Pelaku menyebut korban adalah kekasihnya, yang terikat hubungan asmara sesama jenis sejak empat tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved