PRESIDEN Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menjadi tujuan utama mahasiswa asal Timor Leste menempuh pendidikan. Sebagai negara tetangga, sejak merdeka 20 tahun silam, mahasiswa asal Timor Leste yang belajar di Indonesia terus bertambah.
"Selama 20 tahun terakhir sejak merdeka, bahkan sebelumnya banyak mahasiswa Timor Leste datang ke Indonesia untuk belajar. Setelah merdeka ini terus berlanjut, banyak belajar ke NTT, Bali, Jawa, Sumatra," ujarnya saat mengunjungi Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya, Jakarta, Kamis (21/7).
Ramos Horta menjelaskan bahwa mahasiswa yang datang kuliah ke Indonesia ada yang menggunakan biaya sendiri dan juga beasiswa. Beasiswa Human Capital Development Fund menyediakan US$30 juta per tahun untuk mengirim mahasiswa Timor Leste ke berbagai universitas ternama di Asia Tenggara dan Australia.
"Utamanya untuk bidang sains dan teknologi, ekonomi, IT, kesehatan, hukum, dan lainnya. Ini berjalan bertahun-tahun dan universitas di Indonesia menjadi pilihan utama mereka untuk belajar," kata dia.
Baca juga: Ramos Horta: Keberhasilan Demokrasi Indonesia Patut jadi Contoh
Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko, mengungkapkan bahwa pihaknya secara resmi meluncurkan inisiatif pertama beasiswa internasional dengan memberikan 50 beasiswa gratis untuk siswa-siswi Timor Leste.
Beasiswa bagi calon mahasiswa tersebut merupakan upaya kampus untuk memberikan akses pemerataan pendidikan bagi generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi guna menguasai dunia keilmuan bagi kemajuan peradaban bangsa.
"Ini bebas biaya untuk program studi yang kami miliki tapi living cost memang tidak. Itu menjadi bagian dari partisipasi peserta atau dari pihak lain. Tapi dukungan dari kampus kita membebaskan biaya kuliah," terangnya.
Selain memberi beasiswa, Atma Jaya juga meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan sejumlah universitas di Timor Leste. Hal itu untuk memperkuat kerja sama termasuk soal riset perguruan tinggi di kedua negara.
"Soal riset kita dalam proses diskusi bidang-bidang apa saja yang nanti konsetrasi tiap-tiap perguruan tinggi mitra kami di Timor Leste. Bidangnya berbeda-beda, tapi tadi di holding room Bapak Presiden mengatakan yang menjadi konsep soal medical school. Saya kira itu menjadi wilayah yang kita bisa tindak lanjuti dengan kolaborasi lebih lanjut," pungkasnya. (OL-16)