Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MARAKNYA penyebaran konten pornografi yang melibatkan anak cukup merisaukan berbagai pihak, terutama orang tua. Kejahatan seksual melalui dunia siber ini telah menyebar melalui berbagai aplikasi media sosial dan perpesanan seperti Twitter, Whatsapp dan Telegram.
Program Manager ECPAT Indonesia (organisasi yang bergerak untuk pencegahan prostitusi, pornografi, dan perdagangan anak), Andy Ardian mengatakan konten pornografi yang telah menyebar di dunia maya akan sulit dimusnahkan. Penyebaran data yang cukup cepat dan sangat meluas ini, menurutnya hanya bisa ditanggulangi dengan regulasi khusus.
“Harus ada regulasi, teknologi dan upaya yang lebih kuat dari pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran konten ini. Karena teknologi di beberapa negara misalnya, sudah melakukan pendataan untuk konten-konten yang sudah ditemukan. Ketika ada konten pornografi anak itu mereka kemudian melaporkannya dan mengidentifikasi konten itu menjadi sebuah database, yang bisa disebut sebagai foto DNA,” kata Andy kepada Media Indonesia, Jum’at (15/7).
Andy juga menyebut Indonesia masih tertinggal jauh untuk penanganan apalagi pencegahan terkait kasus konten pornografi yang melibatkan anak ini. Di beberapa negara, Andy mengatakan telah membuat sebuah organisasi swadaya masyarakat yang bersatu untuk mengumpulkan data dari konten pornografi tersebut dan kemudian akan melakukan pemusnahan.
Setiap negara yang telah bergabung, kelak akan terkoneksi dengan database internasional yang kemudian akan diproses dan dihancurkan. “Tapi di Indonesia, kita belum terkoneksi dengan database itu. jadi kalau mau ditanya, kita kan tahu polisi dapat gambar, sudah terbukti. Lalu kontennya diapakan? Paling cuma dimusnahkan. Kita tahu penyebarannya di luar masih ada,” ujar Andy.
“Tapi kalau di beberapa negara, konten itu diidentifikasi, diberikan semacam sidik jari digital yang disebut dengan foto DNA. Itu kemudian datanya akan dikirimkan ke pusat database internasional yang dimiliki interpol, itu kan dikontribusi dari beberapa lembaga, ada INHOPE, ada NCMEC, ada IWS yang mereka merupakan portal pelaporan yang mengumpulkan laporan dari masyarakat untuk memutus mata rantai konten-konten tersebut,” sambung dia.
Andy menyampaikan pemerintah perlu juga membuat mekanisme pelaporan secara khusus terkait kasus ini. Portal aduan yang dimilik Kominfo, aduankonten.id menurut Andy, masih belum bisa digunakan maksimal. Pasalnya, belum terlihat adanya upaya untuk melakukan pendataan terkait kejahatan ini sehingga setiap kali ada kasus, akan sulit terlacak.
“Tidak pernah ada upaya untuk melakukan pendataan terkait dengan kejahatan anak di internet. Khususnya pornografi anak. Semestinya ini kan ada upaya, ketika ada kasus banyak, itu aja ditemukan di Yogyakarta itu ditemukan konten penyebaran, artinya ada yang melapor. Tapi di sini datanya nggak ada,” terang Andy.
Meski jejak digital dari konten tersebut tidak bisa hiang 100%, Andy menyarankan pemerintah bisa melakukan upaya untuk memutus banyaknya permintaan konten pornografi yang melibatkan anak dengan memaksimalkan UU No.17 tahun 2016 tentang pemberatan hukuman pelaku kejahatan seksual kepada anak.
“Seringkali yang terjad di sini, pelaku kejahatan seksual itu dianggap sebagai tindakan kejahatan ketika mereka sudah melakukan kejahatan. Padahal kita bisa menilai tindakan kejahatan itu mulai dari pelaku melakukan pendekatan dan mencoba merayu anak agar mau mengirimkan fotonya. Seharusnya unsur kejahatan itu sudah bisa dinilai dari upaya itu,” kata dia.
Identifikasi pelaku
Di beberapa negara, kata Andy pelaku kejahatan seksual pada anak juga telah diregister atau dicatat dan dimasukkan ke dalam data. Bahwa seseorang ini merupakan pelaku kejahatan seksual anak yang sudah divonis secara hukum.
“Data itu dipakai untuk misalnya ketika ada orang membutuhkan karyawan, membutuhkan pekerjaan, sekolah misalnya, sekolah bisa melihat atau meminta background check dari data ini. Apakah dia bebas dari daftar perilaku kejahatan seksual pada anak atau tidak. Data ini juga dipakai untuk mengidentifikasi apabila pelaku akan melakukan perjalanan ke luar negeri atau ke luar kota. Tempat tujuan akan diberitahu, bahwa yang bersangkutan ini pernah menjadi pelaku kejahatan seksual kepada anak,” ungkap Andy.
Mekanisme itu telah diberlakukan di berbagai negara. Andy mengatakan tinggal bagaimana sikap Indonesia hari ini? Apakah mau menerapkannya juga atau tidak.
Wakil Ketua Badan Legislasi DPR dari Fraksi Partai Nasdem mengatakan, Kemenkominfo perlu menjawab tantangan ini dengan mekanisme dan berbagai perangkat baru agar sejalan untuk penanganan konten pornografi yang melibatkan anak.
Willy sepakat perlu ada kerja sama yang harus dilakukan demi mencegah korban eksploitasi anak melalui konten digital ini terus berjatuhan.
“Perbuatan keji ini harus diselesaikan serius agar kita tidak kehilangan generasi masa depan yang sehat dan mampu berkreasi bagi bangsa. Saya kira soal kerja sama tentu harus dilakukan. Di UU Perlindungan Anak No 35 6ahun 2014 itu sudah diamanatkan. Lalu juga ada di UU 12 tahun 2022. Semua mengamanatkan peran keluarga, masyarakat, bahkan kelompok usaha (bisnis),” tandasnya. (H-2)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Gejala awal pneumonia pada anak sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa, sehingga tidak jarang kondisi ini disepelekan begitu saja.
Anak-anak yang tumbuh bersama ayah yang aktif secara fisik cenderung memiliki perkembangan fisik yang kuat.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orangtua.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved