Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Western Sydney University Perluas Kemitraan Berkelanjutan di Indonesia

Siswantini Suryandari
12/7/2022 15:37
Western Sydney University Perluas Kemitraan Berkelanjutan di Indonesia
Presiden Western Sydney University, Prof Barney Glover AO bersama GKR Mangkubumi menjelaskan tentang SDGs di Jakarta, Selasa (12/7/2022).(MI/Siswantini Suryandari )

WESTERN Sydney University menjajaki peluang lebih lanjut kolaborasi Australia dan Indonesia untuk memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) PBB.

Hal itu ditegaskan oleh Wakil Rektor dan Presiden Western Sydney University, Profesor Barney Glover AO kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/7) sebelum diskusi panel tentang SDGs.

Diskusi panel selain Barney Glover sebagai pembicara juga hadir, Ketua Kadin Daerah Istimewa Yogyakarta, GKR Mangkubumi, Rektor UGM Prof Dr. Ova Emilia, Ketua B20 Indonesia 2022 Shinta Kamdani, Direktur Indonesia – Australia-Indonesia Centre Kevin Evans, dan Presiden United Nations Global Compact Network, Indonesia, YW Junardy.

Glover menjelaskan bahwa Western Sydney University adalah salah satu universitas paling awal yang menjadi penandatangan untuk mendukung SDGs dan sangat berkomitmen untuk memperluas kemitraan di Indonesia yang memajukan keberlanjutan (sustainability).

"Western Sydney University berkomitmen untuk mengatasi tantangan zaman kita, dan bersama dengan mitra internasional kami, termasuk Indonesia. Kami dapat membuat perbedaan untuk masalah kompleks yang dihadapi planet ini dengan menyatukan peneliti dan pendidik terbaik kami untuk mengembangkan solusi yang dibutuhkan untuk menopang generasi yang akan datang," ujarnya.

Hal ini juga didukung hubungan kemitraan Indonesia-Australia yang sudah cukup lama, menjadi hal positif untuk menuntaskan masalah-masalah terkait dengan Tujuan Pembangungan Berkelanjutan.

baca juga: Western Sydney University Peringkat 1 Dunia Versi Times Higher Education

Dalam kerja sama dengan Indonesia, kampus yang saat ini menduduki peringkat nomor satu di dunia untuk dampak sosial, ekologi dan ekonomi dalam Times Higher Education (THE) University Impact Rankings terbaru akan memperkuat kemitraan dengan Indonesia di bidang pendidikan, penelitian dan kepemimpinan.

Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi menambahkan bahwa DIY saat ini akan menjajagi kerja sama berupa sister school untuk memperkuat edukasi bagi anak-anak dan perempuan di DIY.

"Pendidikan harus menjadi penguatan untuk perempuan dan anak-anak. Ini harus menjadi perhatian di masa mendatang," ujar putri sulung Sri Sultan HB X ini.

Pada kesempatan sama Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof Ova Emilia mengatakan UGM sudah melakukan riset di lapangan terkait masalah stunting, perubahan iklim, pendidikan, lingkungan hidup dan lainnya.

"Kita susun opsi-opsi mengatasi temuan masalah di lapangan dengan inovasi dan kerja sama baik regional dan internasional. Melalui riset pemberdayaan perempuan yang berimbas pada masalah kelestarian lingkungan, pembangunan ekonomi, SDM (pendidikan), dan kesehatan," terang Ola.

Sebetulnya UGM dan Western Sydney University sudah menjalin kerja sama di bidang double degree. Kini ada peluang kerja sama lebih diperluas terkait ujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Beberapa program kelestarian lingkungan seperti Srikandi Sungai dan penuntasan stunting di NTT dan NTB akan diperbesar lagi ruang lingkupnya. "Untuk itu perlu kolaborasi dengan Kadin, industri, akademisi, pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi pentahelix," pungkasnya. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik