Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA BEM Republik Indonesia Muhamad Abdul Muhtar menanggapi ajakan Menteri BUMN Erick Thohir agar mahasiswa tidak hanya sibuk di pergerakan tetapi harus mampu mengisi peluang-peluang yang ada untuk menghadapi tantangan masa depan.
Menurutnya, ucapan Erick tersebut bukan tanpa sebab. Ia memaparkan potensi Indonesia untuk menjadi negara besar dan maju. Terlebih, pertumbuhan ekonomi di Tanah Air diproyeksi rata-rata 5% pada 2045.
"Saya rasa sudah tepat apa yang di katakan Erick Thohir mengenai hal tersebut. Karena, kita selaku mahasiswa sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk Bangsa Indonesia, kita memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Apalagi bangsa kita memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah. Jadi kita harus berfikir maju,saling berkolaborasi demi kemajuan Bangsa Indonesia ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, Mentri BUMN Erick Thohir mengatakan hal tersebut pada kuliah umum yang bertajuk "Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital di era Disrupsi" di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah. Selasa (5/7)
Menurut dia, tantangan untuk generasi saat sekarang tentu bukan sibuk di pergerakan, tetapi harus sibuk mengisi peluang-peluang yang ada dengan pendidikan, profesionalisme, dan juga sebagai pengusaha baru Indonesia.
"Jangan hanya sibuk pergerakan. Sudah waktunya hari ini kalian semua mengisi, karena lihat nanti di Indonesia itu jumlah penduduknya 318 juta, middle class-nya, kelas menengahnya 223 juta, ini besar sekali," kata Erick.
Muhtar menambahkan tidak ada kata yang salah dalam ucapan Erick Thohir karna dalam kesempatan itupun dijelaskan mengenai 5 tren disrupsi global yang harus siap dihadapi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia 2045. Lima tren disrupsi global tersebut meliputi geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan.
"Jadi kita juga harus bisa memahami materi yang di sampaikan Erick Thohir secara menyeluruh agar bisa dapat kita fahami subtansinya," tambahnya.
Selain itu Erick juga menjelaskan tentang potensi ekonomi digital Indonesia (EDI) yang sangat besar karena saat ini, kontribusi EDI terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) pada level 4% dan diproyeksikan menjadi 18% pada 2030.
Menurut dia, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi (tech-savvy).
"Universitas diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut," kata Erick.
Terakhir, Muhtar menyampaikan adalah waktunya untuk kita melompat bersama.
"Mari kita menjadi bagian dari solver (penyelesai masalah). Saya yakin penyelesaian masalah Bangsa ini pasti butuh kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, terutama mahasiswa sebagai ujung tombak dari wajah Indonesia ke depan. Dan juga harapannya bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," tutupnya. (RO/OL-1)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para pelaku UMKM di kawasan Stasiun Lambuang, Bukittinggi.
Jika akuisi itu benar terjadi, Erick akan mendapatkan dana sebesar 150 juta euro atau setara Rp2,4 triliun.
Inter Milan gagal merekrut Dybala. Pemain asal Argentina memilih berlabuh di Juventus pada musim 2015/16.
Erick Thohir kini menjadi salah satu pemilik baru Persis Solo.
Erick Thohir mempunyai pengalaman internasional dalam hal mengurus klub sepakbola. Klub raksasa Serie A, Inter Milan adalah buktinya."
Video percakapan Erick dengan sopir pikap di Pertashop, Kendal, diunggah lewat akun Instagram miliknya. Erick pun tak ragu merayu sang sopir agar mendukung Persis Solo.
Apa saja yang membuat mahasiswa tingkat akhir rentan mengalami hopelessness?. Mari kita lihat dari dua sisi: internal dan eksternal.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Bunga peony sendiri biasa dikenal dengan bunga yang menjadi simbol dari kekayaan dan kemakmuran karena bunga ini hanya ditanam di taman istana pada zaman dahulu.
Kultur akademik kerap dipandang sebagai penyelesaian kewajiban kerja semata sehingga upaya ini bertentangan dengan perwujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Tak hanya mengajar, Widiastuti juga aktif menerbitkan karya, salah satunya buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024.
ESMOD Jakarta kembali menggelar acara terbesar mereka, Creative Show 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved