Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tangkal Konten Negatif di Internet dengan Tingkatkan Literasi Digital

Mediaindonesia.com
08/7/2022 21:20
Tangkal Konten Negatif di Internet dengan Tingkatkan Literasi Digital
Ilustrasi hoaks(Ilustrasi)

MASIFNYA penggunaan internet selain berdampak positif, juga memiliki efek negatif, seperti konten-konten negatif ataupun kabar bohong. Agar publik terhindar dari pengaruh konten negatif dan tidak terperangkap oleh kabar bohong, pemahaman tentang literasi digital mutlak diperlukan.

Partnership & strategic MAFINDO Dewi S Sari mengatakan, keterampilan yang wajib dimiliki milenial di era society 5.0 diantaranya kecerdasan sosial, kepemimpinan, berpikir out of the box, manajemen waktu baik, dan cakap digital.

“Gunakan media digital secara positif berarti bijak dan bermanfaat, secara kreatif, serta jangan lupakan soal keamanan digital,” kata Dewi dalam webinar bertajuk “Awas! Kenali Berita Palsu di Media Sosial” yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan.

Jawara Internet Sehat 2022 Julianur Rajak Husain mengungkapkan, ciri-ciri hoaks diantaranya, kata ejaan dan tata bahasa cenderung provokatif, mengutip lembaga orang terkenal, dibuat seolah-olah meyakinkan, menyembunyikan fakta, dan minta diviralkan.

“Cara membedakan hoaks di media sosial yaitu rajin berpikir kritis setiap menerima informasi, mengenali ciri-ciri hoaks, periksa fakta,” tutur Julianur.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta sekaligus pegiat Japelidi Mario Antonius Birowo menambahkan, konten negatif sengaja dibuat penuh kepentingan, misalnya untuk membuat orang tertipu, susah, terpedaya. Konten negatif dapat berupa hoaks, perundungan, maupun ujaran kebencian. 

Motivasi pembuatan konten negatif ini diantaranya untuk mencari uang, politik, mencari kambing hitam, maupun memecah belah persatuan. 2024 akan banyak konten negatif bermunculan. Kita harus hati-hati.

Baca juga : Kemendikbud-Ristek Siapkan Regulasi Turunan UU Pendidikan dan Layanan Psikologi

“Cara melawan banjirnya konten negatif yaitu dengan membedakan motivasi dalam mencari informasi, mengendalikan keinginan mengakses informasi, menjala informasi bermanfaat, jangan mengakses informasi ‘sampah’ yang merugikan diri sendiri,” pungkasnya.

Pengguna internet di Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia. 

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang".

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya