Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DEPUTI Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eni Gustina menyarankan jarak kehamilan idealnya minimal tiga tahun dari kelahiran anak sebelumnya, guna mencegah stunting atau gagal tumbuh pada anak.
"Sesuai dengan hasil penelitian yang ada, kita sarankan minimal tiga tahun jaraknya. Jadi setelah tiga tahun, silakan untuk berencana hamil lagi," kata Eni dalam sebuah webinar, dikutip Rabu (6/7).
Menurut Eni, jarak kehamilan minimal tiga tahun tersebut bertujuan memberikan waktu agar rahim ibu dapat kembali normal usai melahirkan anak sebelumnya.
Baca juga: Hari Keluarga Nasional, BKKBN Beri NIB untuk Keluarga Akseptor KB
"Bayangkan, saat hamil itu, rahim dari sebesar telur ayam bisa sampai lima kilogram, diisi bayi dengan berat tiga kilogram, itu kan sebuah perkembangan luar biasa yang terjadi dalam jangka waktu 270 hari. Dari melar ke balik normal lagi kan susah. Jadi perlu recovery dulu. Kembalikan dulu rahimnya sampai betul-betul sempurna kecilnya," jelas Eni.
Dia menambahkan, saat rahim ibu sudah pulih dan benar-benar siap untuk hamil lagi, maka hal tersebut akan meminimalisir risiko stunting pada anak yang dikandungnya.
Selain itu, juga dapat meningkatkan kecerdasan si kakak sebab dia mendapatkan pengasuhan dan perhatian yang penuh dari ibu di usia emasnya.
"Jadi memang spacing menjadi sangat penting untuk mencegah stunting dan sangat penting untuk berkontribusi pada kecerdasan anak," imbuh Eni.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM Prof Dwiana Ocviyanti menambahkan, jarak kehamilan yang pendek akan mengganggu gizi ibu hamil.
Hal tersebut, menurut dia, disebabkan kondisi ibu yang belum benar-benar pulih usai melahirkan.
"Ibunya belum recovery penuh, kita lihat dalam dalam dua tahun itu dia masih menyusui, masih harus merawat anaknya, tidurnya masih kurang, karena kalau punya bayi itu sulit untuk tidur cukup. Ini akan berdampak pada gizinya yang kurang baik, ini juga tentunya akan mempengaruhi jika dia terpaksa harus hamil lagi," ujar Dwiana.
Untuk itu, Erni mengatakan, setelah melahirkan, para ibu disarankan melakukan KB jangka panjang, minimal tiga tahun guna mencegah jarak kehamilan yang terlalu dekat.
Adapun KB pascapersalinan yang dapat menjadi pilihan, kata Erni, di antaranya adalah kondom, pil, KB suntik, implan, hingga alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
"Kami selalu ingatkan kepada pasangan usia subur untuk menggunakan kontrasepsi sepuluh menit pascaplasenta lahir, yaitu dengan menggunakan IUD atau pemasangan implan satu batang. Itu yang kami rekomendasikan," kata Erni.
Saat ini, Erni mengatakan BKKBN sendiri telah mengeluarkan surat edaran untuk memperkuat edukasi KB pascapersalinan. Capaian KB persalinan pun ditargetkan dapat meningkat hingga 70%.
"Karena ini akan berpengaruh terhadap penurunan stunting dan pastinya berdampak pada penurunan kematian ibu dan bayi. KB pascapersalinan juga ibunya dapat melakukan recovery usai persalinan serta memberikan perhatian penuh kepada anaknya," imbuh Erni. (Ant/OL-1)
Kebijakan yang mengaitkan vasektomi dengan penerimaan bansos berpotensi melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dan kesukarelaan dalam program Keluarga Berencana (KB).
Dalam satu tahun hanya ada 15 pria yang menjalani program KB vasektomi.
Untuk target peserta KB baru di tahun 2025 masih menunggu dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Teknologi kontrasepsi kini telah berkembang pesat salah satunya dengan riset tentang kontrasepsi suntik pada pria.
BRIN melalui berbagai program risetnya, mendorong pengembangan teknologi kesehatan, termasuk teknologi kontrasepsi.
Layanan vasektomi dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis di semua fasilitas kesehatan (faskes), bahkan disiapkan dana alokasi khusus untuk istirahat bagi suami selama tiga hari.
Pemberian bingkisan secara simbolis diserahkan langsung Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang digelar di Puskesmas Pembantu Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (15/7).
Bolehkah ibu hamil mendapat vaksin HPV? Simak penjelasan medis lengkap soal keamanan, anjuran, dan waktu terbaik vaksinasi untuk perlindungan optimal.
Perkembangan otak bayi dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan pola makan, gaya hidup, dan stimulasi yang diberikan selama masa kehamilan
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya.
Suplementasi asam folat sebesar 0,8 miligram bagi ibu hamil terbukti secara ilmiah dapat mengurangi secara signifikan risiko berbagai cacat lahir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved