Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengemukakan bahwa wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada binatang ternak mesti direspons secara proporsional.
"Banyak cara yang sesungguhnya bisa kita lakukan untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku atau PMK ini, di antaranya kita harus menyikapi ini secara proporsional dan profesional," katanya dalam diskusi virtual bertajuk Kurban Aman saat Idul Adha yang diikuti dari Jakarta, Jumat (1/7), seperti dilansir Antara.
Penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan berkuku genap, termasuk ternak sapi dan kambing, sangat cepat menular dan bisa menimbulkan kerugian luar biasa karena menyebabkan penurunan populasi dan produksi ternak.
Namun, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus itu tidak termasuk zoonosis atau penyakit binatang yang bisa menular kepada manusia.
Baca juga: Stok Hewan Kurban di Sumsel Mencukupi
Dalam diskusi mengenai keamanan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Amirsyah menekankan pentingnya merespons wabah PMK secara proporsional supaya tidak menimbulkan kepanikan dan kegundahan.
Ia mengatakan bahwa pencegahan dan penanganan penularan penyakit ternak tersebut harus dilakukan dengan melibatkan ahli kesehatan hewan serta ahli keagamaan khusus untuk yang berkaitan dengan penyediaan hewan untuk kurban.
Guna memberikan panduan kepada warga yang hendak berkurban pada Hari Raya Idul Adha, MUI sudah mengeluarkan fatwa mengenai hukum dan panduan pelaksanaan ibadah kurban pada masa wabah PMK.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Syamsul Ma'arif menjelaskan bahwa wabah PMK bukan kali pertama muncul di Indonesia.
Di Indonesia, penularan PMK pertama dideteksi di daerah Malang, Jawa Timur, tahun 1887. Pemerintah kemudian melakukan upaya pengendalian secara intensif dari tahun 1974 sampai 1986.
Berkat upaya tersebut, Indonesia bebas PMK sejak 1986 dan organisasi dunia untuk kesehatan hewan, (Office International des Epizooties/ OIE), menyatakan Indonesia bebas dari penyakit binatang itu pada 1990.
Pada tahun 2022, penyakit ternak tersebut kembali mewabah. Pemerintah pun menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan menanggulangi penularannya, termasuk memperketat pengawasan lalu lintas pengiriman ternak, disinfeksi kandang, serta vaksinasi.
Syamsul mengatakan bahwa menjelang Idul Adha, Kementerian Pertanian mengerahkan petugas untuk mengawasi perdagangan dan memeriksa kesehatan hewan kurban guna memastikan daging hewan yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha aman untuk dikonsumsi.
"Mengawasi mulai dari saat hewan itu mau dijual. Jadi sudah ada yang mengawasi mulai dari lapak penjualan sampai nanti sebelum dipotong dan sesudah dipotong ada pemeriksaan," katanya. (A-2)
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
MUI juga ingin mendengar penjelasan dari Menpora dan PSSI sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20.
SEPERTI tahun-tahun sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pemantauan tayangan televisi pada bulan Ramadan.
MUI mengimbau umat Islam agar segera menunaikan kewajiban membayar zakat, baik zakat fitrah (badan) maupun zakat mal (harta).
BERTEPATAN denga hari Jumat, 27 November 2020, Wakil Presiden RI Prof Dr KH Ma'ruf Amin, yang sekaligus juga terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI,
Duduk bersama, berkolaborasi dan saling mendukung untuk kemajuan arah pembangunan industri halal Indonesia terasa sangat urgent.
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
Berikut ini resep Creamy Goat Rosemary ala pemenang Master Chef Indonesia untuk mengolah daging kambing muda di momen Idul Adha.
Seiring dengan perayaan Idul Adha, masyarakat seringkali mengolah daging sapi untuk hidangan berkuah santan seperti tongseng, rendang, semur, malbi, atau sate.
Dalam persiapan untuk perayaan Idul Adha, koki selebritas Devina Hermawan memberikan beberapa tips berharga untuk mengolah daging sapi agar lebih empuk dan lembut.
Makeup natural ini pastinya sangat cocok untuk perempuan dengan gaya hijab. Selain itu, makeup ini juga cocok digunakan pada saat Hari Raya Idul Adha atau Idul Fitri.
Perayaan Idul Adha biasanya diiringi dengan hidangan daging sapi atau kambing yang diperoleh dari hasil berkurban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved