Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KEBAKARAN lahan gambut menyita perhatian Bintang Farhan Muhammad, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2017, untuk dijadikan obyek penelitiannya. Penelitian inilah yang mengantarnya meraih penghargaan Best Student Presenter pada the 10th International Seminar on Fire and Explosion Hazard (ISFEH 10) di Oslo, Norwegia.
Bintang saat ini telah menyelesaikan studi dari FTUI, namun pada ISFEH 10 dia mempresentasikan makalah berjudul 'Estimation of Smoldering Peat Fire CO and CO2 Emission Factors by Multidimensional Spread and Elemental Variables'. Makalah ini memfokuskan penelitian pada estimasi emisi CO dan CO2 pada kebakaran lahan gambut lewat penelitiannya bersama tim di bawah bimbingan Prof Ir Yulianto S Nugroho MSc PhD, Guru Besar Departemen Teknik Mesin, dan kemudian hasilnya dituangkan dalam artikel ilmiah yang ditulis bersama Hafizha Mulyasih dan Dr Ing Ridho Irwansyah.
Berdasarkan data dari PBB 2017, kebakaran lahan gambut di daerah Asia Khatulistiwa (daerah tropis) turut berkontribusi pada emisi karbon global. Munculnya fenomena El Nino pada area-area tersebut juga memperparah kondisi kebakaran. Fenomena ini yang merupakan anomali suhu permukaan laut yang tinggi, menyebabkan kondisi lebih hangat dan kering yang tidak biasa di berbagai wilayah rawan kebakaran di seluruh dunia termasuk lahan gambut.
"Kebakaran pada lahan gambut melepaskan emisi gas dan asap yang mengakibatkan kerugian dari segi sosial, kesehatan, ekonomi maupun lingkungan. Pada penelitian ini, Bintang, Hafizha, dan tim mencoba untuk menggunakan metode terintegrasi untuk mendapatkan nilai Emission Factor (EF) dengan menggunakan Buoyancy Calorimeter. EF menggambarkan jumlah polutan yang dilepas ke atmosfer dari peristiwa kebakaran hutan, termasuk kebakaran membara (smoldering) yang terjadi di lahan gambut," kata pakar FTUI di bidang Teknik Keselamatan Kebakaran, Prof Yulianto dalam keterangan resmi UI, Rabu (22/6).
Baca juga: Mahasiswa Kalbus Institute Diterima Program Magang di Dubai
Dalam penelitiannya, Bintang dan tim mencoba untuk meminimalisasi ketidakpastian yang disebabkan oleh variasi komposisi kimia gambut. Kemudian ketidakpastian yang disebabkan oleh estimasi satu dimensi dengan menggunakan citra satelit.
"Dari hasil penelitian, diketahui bahwa untuk sampel gambut dari lahan yang berbeda memiliki perbedaan pada komposisi kimia gambut. Sampel yang diambil dari lahan gambut di Jambi memiliki komposisi yang berbeda dengan sampel yang berasal dari lahan gambut di Papua ataupun Palangkaraya, Kalimantan Tengah," kata Bintang.
"Sementara pencitraan jarak jauh menggunakan satelit yang selama ini digunakan untuk memperkirakan luas lahan gambut yang terbakar, memiliki keterbatasan karena hanya menampilkan citra berupa permukaan dan tidak secara langsung mengukur kedalaman dampak kebakaran (burned depth) di lahan gambut," sambung Bintang.
Hasil penelitiannya mengarah pada tiga hal, yaitu nilai EF dapat diperoleh dari hasil eksperimen laboratorium melalui analisis pola burned depth pattern dan variabel lingkungan lahan gambut. Kedua, variabel lingkungan dan karakteristik gambut merupakan unsur yang penting dalam estimasi EF. Dan terakhir, terbukti bahwa perhitungan nilai EF tidak valid apabila hanya memasukkan variabel luasan area yang terbakar saja.
Dekan FTUI Prof Heri Hermansyah menyampaikan apresiasi kepada Bintang dan timnya. Hasil penelitian itu diharapkan dapat memberikan masukan bagi pencegahan dan penanganan kebakaran lahan gambut di Indonesia yang terus terulang disetiap tahunnya.
"Tentu saja penelitian yang dilakukan dapat terus dikembangkan ke depannya dengan memperluas batasan penelitian di area-area lahan gambut lain di Indonesia," tandasnya.
Adapun, penghargaan yang sama juga diberikan kepada dua mahasiswa dari Ghent University, Belgia, dan Ulster University, UK. ISFEH 10 diselenggarakan di Oslo, Norwegia, 22-27 Mei 2022, dan diikuti 56 pemakalah dari seluruh dunia dan tiga di antaranya dari UI. (S-2)
MMS Group Indonesia (MMSGI) lewat anak usahanya PT Multi Harapan Utama (MHU) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang TOP CSR Award 2025.
AKTOR Reza Rahadian mendapat penghargaan Excellent Achievement in Film dari Malaysia International Film Festival (MIFFest) 2025.
Program tebus karbon dan penghijauan dalam upaya menjaga kelestarian vegetasi hutan milik Peruri, termasuk penanaman lebih dari 10.000 pohon di 2024.
Penghargaan tersebut dinilai mencerminkan apresiasi dunia internasional yang terus meningkat terhadap sinema Indonesia.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) yang bergerak di sektor hulu industri tekstil, menerima penghargaan Best Liaison Contact dari
Penghargaan ini menjadi simbol kolaborasi dunia industri dan dunia pendidikan, yang berperan penting mencetak SDM unggul di sektor pariwisata dan kuliner Indonesia.
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Norwegia membawa misi untuk mempererat persaudaraan kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Norwegia meluncurkan dana riset senilai 100 juta kroner (sekitar Rp140 miliar) untuk menarik peneliti internasional, yang menghadapi tekanan terhadap kebebasan akademik.
Arkeolog menemukan 41 kuburan anak-anak dari Zaman Perunggu dan Besi di Fredrikstad, Norwegia, yang ditandai dengan lingkaran batu misterius.
Kuburan para pemburu paus abad ke-17 dan ke-18 di Svalbard, Norwegia, menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim.
MENTERI Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menjaga kelestarian hutan.
Para arkeolog dari NIKU menemukan sebuah alat putaran benang abad ke-13 yang terukir dengan simbol swastika di Tønsberg, Norwegia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved