Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjalani sidang terbuka doktoral program studi Ilmu Ekonomi di Universitas Trisakti, Sabtu (11/6).
Ia mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengaruh Strategic Leadership Style dan Green Human Resource Management terhadap Management Performance Kodam Jaya yang Dimediasi oleh Teamwork Management.
Dalam pemaparanya, Dudung mengatakan gaya kepemimpinan strategis berpengaruh terhadap performa manajemen. Menurutnya, gaya tersebut terejawantah dalam keberanian untuk mengambil sebuah keputusan.
Salah satu yang dicontohkan adalah pengalamannya menurunkan baliho Front Pembela Islam (FPI) ketika menjabat Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta 2020-2021.
"Waktu itu saya harus putuskan dengan situasi dan kondisi, tentunya dilatarbelakangi dengan informasi dari Kapolda, Gubernur, Pol PP," ujarnya di Gelanggang Universitas Trisakti, Jakarta Barat.
Baca juga: KSAD Dudung Luncurkan Buku, Cerita Sempat Jadi Loper Koran
Dudung mengatakan, keputusan itu diambil dengan terlebih dahulu melapor ke atasannya, yakni Panglima TNI, serta kepala staf TNI lain. Selain itu, penurunan baliho-baliho yang tersebar di Ibu Kota pun dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan. Oleh karenanya, ia menegaskan kegiatan tersebut tidak dilakukan karena keinginannya sendiri.
"Tidak serta merta bahwa itu kemauan sendiri, tetapi karena memang ada latar belakang dan menurut saya ini harus dilakukan," kata Dudung.
Oleh karenanya, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-42 itu menegaskan bahwa ciri seorang pemimpin adalah harus berani mengambil keputusan. Baginya, keputusan yang salah lebih bagus ketimbang tidak mengambil keputusan sama sekali.
Sidang doktoral Dudung diketuai oleh Prof Dr Ir Kadarsan Suryadi, DEA dengan promotor Prof Dr Willy Arafah, MM, DBA, dan co-promotor Dr Kusandi, MM. Adapun anggota penguji Prof Dr Farida Jasfar, ME, Phd, Orif Dr Zainal Effendi Berlian MM, Phd, serta Dr Ninik Rahayu SH, MS, selaku penguji luar. (A-2)
Dia harap suasana keakraban tetap terjalin. Selain itu, tidak saling menjelekkan dan memaki.
Dudung klaim baru mengetahui namanya disebut dalam bursa calon Ketum PPP. Dia menegaskan bahwa saat ini tak mau berpolitik. "Saya tidak berminat belum mau berpolitik saya," ujar Dudung.
Gus Ipul mengatakan namanya selalu langganan muncul jelang muktamar PPP. Dia menanggapi situasi itu dengan santai.
Lalu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto
ADA empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum PPP, dua dari dalam internal partai dan dua dari luar. Dari internal ada dua nama yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin.
Kasad beserta rombongan datang untuk meninjau langsung renovasi pembangunan perumahan bagi prajurit Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih dan keluarganya.
Menurut Khofifah, penguatan sumber daya manusia (SDM) tersebut akan menjadi penguatan NU di Jawa Timur untuk menjemput Indonesia Emas Tahun 2045.
Penulisan gelar doktor, baik di Indonesia maupun secara internasional, memiliki aturan khusus yang harus diikuti. Ini aturannya.
Meskipun sering terdengar mirip, gelar "doktor" dan "dokter" memiliki perbedaan signifikan. Catat ini perbedaannya.
Masa studi Bahlil sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 16 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Bahlil Lahadalia menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu kurang dari dua tahun, yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan standar waktu yang ditetapkan oleh Peraturan Rektor.
"Maka saya kagum sekali pada Pak Bahlil, kuliahnya di Universitas Indonesia (UI) hanya 2 tahun, cumlaude."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved