Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
EPIDEMIOLOG dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai pemerintah harus lebih memperhatikan penanganan hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya (Hepatitis Akut Unknown Aetiology).
Padahal upaya preventif dengan cara kampanye menjaga kebersihan lebih efektif dibandingkan dengan mengobati pasien yang sudah terpapar.
"Pemerintah tidak terlalu concern dengan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat, Kemenkes masih berpikir kuratif bahwa kesehatan identik dengan rumah sakit dan dokter," kata Masdalina saat dihubungi, Sabtu (11/6).
"Padahal masyarakat yang sakit itu jumlahnya sedikit, lebih banyak yang sehat. Hal ini bisa ditunjukkan dengan besaran APBN yang dikeluarkan untuk kuratif berkali lipat dibandingkan untuk promotif dan preventif," imbuhnya.
Baca juga: Kemenkes : 7 Pasien Dugaan Hepatitis Akut Meninggal Dunia-
Diketahui, Kementerian Kesehatan melaporkan per 9 Juni 2022 terdapat 25 kasus suspek hepatitis akut dengan klasifikasi 9 probable dan 16 pending classification dan 6 anak dinyatakan meninggal dunia.
"Yang harus dilakukan Kemenkes adalah peningkatan kemampuan deteksi dini di puskesmas dan rumah sakit rujukan v supaya bisa dikenali lebih cepat sebelum menjadi parah. Meninggal kita terbanyak di dunia untuk ini, dan itu tidak bagus dalam deteksi dini dan respon," ujar Masdalina.(OL-5)
Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
WAKIL Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (Tb), setelah India.
UNTUK mendukung dokter yang mengabdi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas pemerintah memberikan tunjangan khusus bagoi dokter-dokter spesialis hingga subspesialis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved