Senin 30 Mei 2022, 20:29 WIB

Dukung Pengembangan Ketahanan Gempa, UI Gelar Penelitian di NTB

Selamat Saragih | Humaniora
Dukung Pengembangan Ketahanan Gempa, UI Gelar Penelitian di NTB

MI/Selamat Saragih
Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Administrasi UI, Dr Rachma Fitriati, M Si, M Si (Han) dan rekan-rekannya, di Jakarta, Senin (30/5).

 

PUSAT Pengurangan Resiko Bencana atau Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) mendukung komitmen Penta Helix yakni Academia, Pemerintah, Industri, Masyarakat, dan Media dalam mengembangkan langkah-langkah ketahanan gempa berdasarkan kearifan lokal dan upaya ramah lingkungan.

Hal itu dibuktikan dengan dilaksanakannya Penelitian dengan judul 'Penta Helix Membangun Model Rumah Tahan Gempa Berperspektif Kearifan Lokal dan Ramah Lingkungan Pasca Bencana Alam di Propinsi NTB'.

"Indonesia memiliki budaya dan kearifan lokal yang diimplementasikan dalam upaya pengurangan resiko bencana, seperti pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) di Nusa Tenggara Barat (NTB)," ujar Peneliti dari Fakultas Ilmu Administrasi UI, Dr Rachma Fitriati, M Si, M Si (Han), di Jakarta, Senin (30/5).

Diketahui, kaitan dengan Model RTG NTB itu, Universitas Indonesia menerima apresiasi pendanaan Penelitian Program Kompetitif Nasional dan Penugasan di Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2022 Ditjen Dikti, Riset & Teknologi Kemendikbud itu.

"Kami menilai gempa bumi yang menimpa tujuh kabupaten/kota di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2018 telah memberikan banyak pembelajaran kepada pemangku kebijakan baik ditingkat lokal, regional dan nasional dalam menyiapkan berbagai upaya mitigasi sejak dini," lanjutnya.

Menurut Rachma, korban gempa bumi yang mengakibatkan berbagai kerusakan fasilitas publik dan rumah masyarakat menjadi prioritas pemerintah setelah melakukan evakuasi korban baik yang meninggal atau pun yang cidera akibat timpaan bangunan.

Dari hasil temuan sementara, kata Rachma, pada sektor permukiman, kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan pemerintah sebagai respon bencana gempa bumi NTB tahun 2018 dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden No 5/2018 menjadi tantangan tersendiri.

"Satu sisi, penanganannya bersifat segera (emergency) dalam status kedaruratan (transisi darurat ke pemulihan). Di sisi lain, jumlah rumah yang dibangun/diperbaiki dengan menggunakan skema swakelola berbasis masyarakat pemberdayaan membutuhkan proses panjang untuk sosialisasi, edukasi, pembentukan dan penguatan kelompok masyarakat," ujarnya.

Rachma menambahkan, pihaknya mencatat pembangunan RTG dilakukan dengan kolaborasi pentahelix para pemangku kepentingan, pemerintah (Pusat, provinsi, Kab/kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan), multi sektoral (TNI/Polri, BPKP, PU, Perkim, perbankan, Dukcapil, dll); Swasta (aplikator, suplier, dll); Masyarakat sipil (penyintas, fasilitator, LSM); dan Perguruan Tinggi (UMMAT, UTS, UNRAM) dengan berbagai tahapan.

"Pertama, sosialisasi untuk mengurangi distorsi informasi tentang bantuan stimulan RTG. Kedua, pelibatan masyarakat dalam memilih dua model RTG, yaitu RISHA dan RIKA dari 18 alternatif jenis RTG yang diberikan.

Ketiga, diterjunkannya pasukan TNI/Polri untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja yang membangun RTG," jelasnya.

Ke empat, lanjut Rachma, membangun teknologi informasi dan aplikasi SIRKON (Sistem Informasi Rehabilitasi Rekonstruksi) untuk memudahkan updating, monitoring progres pembangunan RTG dan transparansi.

Kelima, memperkuat sinergi dan kerjasama melalui koordinasi secara rutin dan berkelanjutan dengan seluruh aktor Pentahelix baik secara luring maupun daring.

"Dan ke enam, menerapkan sistem transparansi dan akuntabilitas melalui rekonsiliasi data BNBA (by name by address) PBS yang telah dilengkapi (NIK dan KK) oleh kabupaten kota, baik data kerusakan rumah, penyaluran dana bantuan dan progress perbaikan/pembangunan RTG, serta sinkronisasi data BNBA PBS terhadap data kependudukan Dinas Dukcapil," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Teratak, Kecamatan Batu Keliang Utara, Mohammad Ipkan, dan Lurah Bertais H Amanah, menyebutkan, pembangunan RTG selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, baik fisik atau pun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

Baca Juga: Transformasi Teknologi Kesehatan dan BPJS Kesehatan Diminta Dipercepat

"Upaya untuk melihat model Pentahelix dalam penanganan RTG NTB menjadi barometer penting keberhasilan pembangunan melalui Satu Data, Satu Sistem, Satu Komando," kata Amanah.

Selain Rachma, dalam penelitian tersebut juga melibatkan Prof dra Fatma Lestari, M Si, PhD dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, dan Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani S Sos, SH, M Han Mahasiswa Doktor Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI, bersama dengan mitra peneliti Lukmanul Hakim, M Pd dan Dedy Dharmawansyah, MT dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan Dr Junaidin, M Pd dan Rasyid Ridha, MT dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT).

Sebelumnya, dalam the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar secara hybrid, Presiden Jokowi menyampaikan empat konsep resiliensi berkelanjutan dalam menghadapi risiko bencana.

Pertama, pentingnya memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana. Kedua, setiap negara harus berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi.

Ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim.

Keempat, komitmen bersama untuk mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai tingkat lokal.(OL-13)

Baca Juga

Ist

Ramadan Berkah dan Berbuka Puasa di Kimaya Slipi Jakarta By Harris

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 14:16 WIB
Kimaya Slipi Jakarta by Harris ikut merayakan dan berpartisipasi di Bulan Suci ini dengan memberikan 2 penawaran khusus untuk...
Antara Foto/Adeng

Kecelakaan Lalu Lintas Tunggal Diminta Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

👤M. Iqbal Al Machmudi 🕔Kamis 30 Maret 2023, 14:12 WIB
Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan dinilai perlu juga menjamin pengobatan pasien kecelakaan lalu lintas tunggal menggunakan...
Ist

Daewoong Ingin Tumbuh Bersama Indonesia melalui Industri Biofarmasi

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 13:43 WIB
Pertemuan itu untuk membahas penguatan kemitraan dan kerja sama kesehatan antara Korsel dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya