Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEKOLAH Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti bersama organisasi non profit 'Kita Setara' menggelar pelatihan membuat burger dan hotdog bagi penyandang disabilitas. Program tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) STP Trisakti yang ke-53.
"Pelatihan ini juga masuk dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPKM) yang digelorakan Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)," kata Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati saat membuka acara tersebut, di Kampus STP Trisakti Tanah Kusir Jakarta, Minggu (29/5/22).
Fetty menjelaskan, PKM sebenarnya bukan hal baru bagi STP Trisakti. Program tersebut telah dilakukan sejak lama lewat pengembangan desa wisata di berbagai daerah. Program tersebut melibatkan banyak dosen dari berbagai program studi.
"Kegiatan lainnya seperti pelatihan bidang kuliner yang menjadi keahlian utama STP Trisakti. Selagi kegiatan itu mendatangkan manfaat bagi NKRI, kami akan dukung," ucapnya.
Fetty mengungkapkan alokasi dana yang disediakan untuk PKM mencapai Rp500 juta per tahun.
Wakil Kepala P3M STP Trisakti, Devita Gantina menambahkan, PKM sudah menjadi semacam budaya di STP Trisakti. Setiap dosen memiliki kewajiban untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Ketika Mas Menteri Nadiem Makarim menekankan pentingnya PKM bagi warga kampus, kami sudah tak canggung lagi," tuturnya.
Baca juga : Akselerasi Penanggulangan Stunting Butuh Kolaborasi
Pendiri 'Kita Setara' Agusnadi memberi apresiasi kepada STP Trisakti yang memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas yang tergabung dalam 'Kita Setara' belajar membuat burger dan hotdog untuk berjualan.
"Mereka bisa belajar langsung dari ahlinya di kampus. Ini kesempatan langka bagi penyandang disabilitas. Dengan kepercayaan diri ini, perbedaan itu akan kaya makna. Sehingga penyandang disabilitas bisa merasa setara," ujar Agusnadi.
Ditambahkan, penyandang disabilitas itu sebenarnya ingin mengembangkan kemampuan seperti manusia normal lainnya. Namun, mereka tak mendapat akses untuk itu.
"Lewat setara kami ajak penyandang disabilitas bisa belajar membuat sesuatu. Lalu kami bimbing juga agar produk yang dibuat itu bisa dijual. Termasuk permodalannya," ucapnya.
Agusnadi menyebut, pihaknya mendapat bantuan dari Kul-Ind yang terhubung dengan STP Trisakti dan sejumlah organisasi lainnya dalam permodalan. Sehingga mereka bisa langsung bergerak maju, lewat pembukan warung di depan rumahnya.
"Kami juga memberi pelatihan soal manajemen keuangan, berjualan secara online dan aneka kuliner kekinian yang disukai masyarakat, agar bisnisnya bisa berkembang dan berkelanjutan. Sehingga mereka bisa mandiri dan tidak hidup dalam belas kasihan," kata Agusnadi yang dalam kesempatan itu didampingi Pembina Aliansi Kuliner Indonesia (Kul-Ind), Maria Theresia Widyastuti.
Dalam pelatihan, bahan olahan untuk pembuatan produk burger dan hotdog mendapat dukungan dari mitra kerjasama STP Trisakti yaitu PT Eloda Mitra, PT Anggana Catur Prima dan PT Sasa Inti. (RO/OL-7)
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Adapun materi pelatihan berupa observasi medan, latihan kering (dry training) dan sesi utama SAR Exercise, yaitu simulasi penyelamatan di ketinggian secara beregu.
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia untuk memperoleh kuota hingga 2.000 beasiswa senilai Rp14 juta guna mengikuti pelatihan teknologi.
Direktur PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Wahyu Riyadi, hadir memberikan sambutan dengan penuh semangat.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Foodtruck ini menyajikan comfort food favorit Indonesia yakni bakso, sup bakso ikonik, dan roti bakar, serta camilan panggang.
Varian-varian lainnya, yaitu Ayam Woku, Oseng Mercon Cakalang, Rendang Sapi, Rendang Ayam, Cumi Jerit, Cumi Cabe Ijo, Ceker Mercon, dan Mie Mercon Cakalang.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Kompetisi ini menjadi platform strategis untuk menemukan dan membina chef muda potensial.
Brawijaya Lounge & Resto dirancang dengan nuansa lounge yang tetap mengedepankan kenyamanan dan eksklusivitas.
Liburan sekolah bukan hanya tentang rehat dari rutinitas belajar, tapi juga momen tepat untuk menjelajahi pengalaman baru bersama keluarga di Pasar Senggol Bekasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved