ARUNA, perusahaan perikanan terintegrasi asal Indonesia yang berkomitmen untuk meringkas rantai pasok produk perikanan dengan menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar global melalui teknologi, diundang untuk menjadi bagian dari Pra-KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) III Youth 20 (Y20) Indonesia.
Diselenggarakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 21 dan 22 Mei 2022, acara ini mengusung berbagai tema terkait isu prioritas yang dinilai krusial dan relevan bagi masyarakat global. Salah satu di antaranya adalah "Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni".
Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna yang pun merupakan putri daerah Balikpapan, menyatakan, "Akan segera menjadi salah satu penyokong utama dari Ibu Kota Negara, berbagai penghargaan nasional dan global telah banyak diperoleh oleh Balikpapan."
"Hal ini menjadi bukti bahwa budaya bersih dan wawasan lingkungan telah menjadi bagian dan ciri dari masyarakat dan pemerintah setempat. Mereka begitu teguh memegang prinsip kelestarian lingkungan," jelas Utari dalam keterangan pers, Senin (23/5).
"Untuk itu, saya ucapkan terima kasih karena telah mengajak Aruna buat turut hadir pada acara ini. Kami pun menjadi kian bersemangat dalam menjaga komitmen kami untuk menggalakkan prinsip dan implementasi keberlanjutan, terutama pada ekosistem laut," jelasnya.
Baca juga: Menteri LHK Dorong Y20 Tunjukkan Aksi Lingkungan dan Iklim Konkret
Head of Corporate Affairs Aruna, Ratih Triutami Wijayanti, pun turut hadir bersama Utari.
Ratih mengungkapkan, "Prinsip dan implementasi keberlanjutan sejatinya mampu membuka peluang investasi dan lapangan kerja, serta mendongkrak perekonomian nasional."
"Maka dari itu, Aruna terus berupaya untuk menggaungkan fokus tersebut dengan mengedukasi nelayan Aruna tentang penangkapan terukur, serta penangkapan yang berorientasi ekspor," jelasnya.
Secara spesifik, dengan teknologi yang tengah Aruna kembangkan, Aruna digadang dapat meringkas mata rantai proses pasokan sambil mencatat transaksi harian guna mengoptimalkan data dan implementasi AI di masa depan.
"Hal ini sangat selaras dengan objektif dari acara Pra-KTT III Y20 Indonesia ini," ujar Ratih.
Adapun, pada setiap area prioritas yang telah ditentukan, dokumen white paper yang didukung oleh berbagai riset dan survei global pun dibuat.
Survei global ini bertujuan untuk mengumpulkan aspirasi dan pandangan dari masyarakat dan para pemuda di semua negara G20.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan, "Anak muda muda harus diberdayakan, dipertimbangkan, dan disertakan dalam pengambilan keputusan dan solusi terkait penciptaan planet yang aman, inklusif, berkelanjutan, dan layak huni bagi semua," jelas Siti.
"Sebagai contoh, mereka memberikan ide untuk mengangkat potensi-potensi masyarakat Kalimantan Timur dengan menyediakan exhibition booth bagi para pelaku UMKM di Kalimantan Timur yang memegang konsep ramah lingkungan pada produk ciptaan mereka. Di Pra-KTT III Y20 Indonesia inilah implementasinya," paparnya. (RO/OL-09)