Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Rarsari Soerarso, SpJP(K) mengatakan gejala sesak napas pada kardiomiopati peripartum (PPCM) atau gagal jantung pada akhir masa kehamilan umumnya sulit dikenali.
Hal tersebut mengingat keluhan sesak nafas biasanya juga terjadi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Pertumbuhan janin dan rahim yang membesar menyebabkan diafragma tertekan sehingga mengganggu pernapasan.
“Kalau ditanya spesifik apa gejala yang bisa membedakan, susah, karena apa yang dirasakan saat usia kehamilan di masa trimester ketiga–apalagi kalau hamilnya besar–dan gejala gagal jantung itu hampir sama,” kata dokter yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung dan Kardiometabolik di PERKI itu dalam wawancara bersama media secara virtual, ditulis Kamis (19/5).
Mengingat sulitnya membedakan gejala kardiomiopati peripartum pada akhir masa kehamilan, dokter yang akrab disapa Riri itu mengatakan pihaknya sangat jarang mendapatkan kasus pasien dengan PPCM.
Ia menjelaskan bahwa PPCM biasanya terjadi antara tiga bulan sebelum melahirkan dan tiga bulan setelah melahirkan (kardiomiopati postpartum). Gejala gagal jantung, lanjutnya, mungkin dapat lebih spesifik dikenali pada masa setelah melahirkan sebab kondisi rahim sudah kembali dalam ukuran normal.
Gejala tipikal kardiomiopati pada ibu hamil juga termasuk pembengkakan pada bagian kaki. Kondisi pembengkakan juga umum dan normal dialami pada masa kehamilan.
Kondisi itu, kata Riri, juga kerap tidak disadari perbedaannya, apakah bengkak karena hamil atau karena gejala gagal jantung. Namun ia juga mencatat pengecekan kondisi bengkak untuk membedakan masih mungkin dilakukan sebab bengkak pada gagal jantung biasanya tidak bergantung oleh posisi.
“Kalau pada gagal jantung biasanya dia bengkaknya tidak tergantung oleh posisi. Kalau pada kehamilan, kalau diangkat kakinya, dia akan kempes. Kalau ini (gagal jantung) mau diangkat, tetap bengkak,” katanya.
Pembengkakan pada gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik, kemudian darah akan kembali masuk dan bertahan di jantung sehingga dapat terjadi penumpukan cairan.
Menurut PERKI, PPCM merupakan gagal jantung akibat disfungsi sistolik dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri (FEVK) kurang dari 45 persen tanpa penyebab yang reversibel pada akhir masa kehamilan hingga beberapa bulan pasca-persalinan, pada perempuan yang sebelumnya diketahui tidak menderita penyakit jantung.
Riri mengatakan penyebab PPCM hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. PERKI mencatat bahwa PPCM kemungkinan besar akibat proses inflamasi dan angiogenesis yang tidak seimbang, termasuk kerusakan vaskular.
Walau penyebab masih belum jelas, Riri mengingatkan terdapat sejumlah faktor risiko perempuan yang menjadi gagal jantung di masa kehamilan seperti hamil pertama di atas usia 35 tahun, hamil lebih dari tiga kali atau sering, dan hamil dengan kormobid (misalnya hipertensi, diabetes, autoimun). (Ant/OL-12)
Para peneliti menganalisis data dari 88. 905 orang dewasa yang menggunakan sensor pada pergelangan tangan untuk memantau paparan cahaya selama seminggu
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Gagal jantung terjadi akibat berbagai penyakit atau kondisi yang merusak fungsi jantung, baik pada otot maupun katup jantung.
Kepala Badan POM Taruna Ikrar menjelaskan mengenai kopi berbahan kimia obat dengan klaim sebagai kopi kejantanan berdampak serius bagi kesehatan.
Kardiomiopati atau bisa dikenal dengan Lemah Otot Jantung merupakan suatu kondisi dimana menyebabkan fungsi abnormal dan terkadang irama jantung tidak berfungsi secara baik.
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved