Jumat 13 Mei 2022, 16:47 WIB

Tujuh Pasien Meninggal Hepatitis Akut Karena telat Dirujuk ke RS

M. Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Tujuh Pasien Meninggal Hepatitis Akut Karena telat Dirujuk ke RS

ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Ruang isolasi khusus untuk penanganan penyakit hepatitis akut di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat.

 

SEBANYAK 7 pasien anak yang meninggal dunia akibat Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) mengalami keterlambatan dirujuk ke rumah sakit.

"Untuk pasien yang meninggal ini hampir semuanya dirujuk dengan keterlambatan sampai di rumah sakit, pasien sudah ada dengan kejang, kesadaran menurun sehingga di tingkat rumah sakit sudah tidak bisa memberikan pertolongan lebih lanjut untuk kasus-kasus yang lanjut ini," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Perkembangan Kasus Hepatitis di Indonesia secara daring, Jumat (13/5).

Untuk itu masyarakat diharapkan lebih peduli dalam keadaan ini, orang tua, sekolah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat umum agar mengetahui gejala awal dari hepatitis akut ini. Sehingga ketika gejalanya muncul agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat jangan menunda sampai ada gejala yang lebih berat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Sementara gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Baca juga: Waspadai Infeksi Sinus yang Gejalanya Mirip Flu

"Jangan menunggu anak badannya menguning atau kejang-kejang dulu baru dibawa ke rumah sakit, tetapi dengan gejala awal seperti muntah, mual, diare harus cepat ditangani agar tidak berlanjut ke yang lebih berat," ujar Syahril.

Sementara itu, Syahril juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa hepatitis akut ini juga bisa menyerang pada orang yang di atas 16 tahun. Mengingat bahwa 4 dari 18 pasien yang ada berusia 16-20 tahun, syarat yang harus diingat adalah jangan sampai ada kontak erat dengan pasien hepatitis akut.

Untuk menjadikan parameter hepatitis akut ini adalah 16 tahun tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) membuka satu klasifikasi dengan epi-link (kontak erat).

"Dengan gejala yang sama dan pemeriksanaan jenis hepatitis juga sama tetapi usianya di atas 16 tahun dan ada kontak dengan pasien sebelumnya. Jadi melihat klasifikasi ini maka bisa saja suatu saat dia (orang di atas 16 tahun) masuk ke epi-link karena dia kontak dengan pasien," pungkasnya. (OL-4)

Baca Juga

Antara/Muhammad Arif Pribadi.

BMKG: Kondisi Panas Disebabkan Fenomena El Nino dan IOD

👤Despian Nurhidayat 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 15:32 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa kondisi panas yang terjadi saat ini disebabkan oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean...
Ist/KLHK

Puncak HLH Sedunia  2023: Promosikan IKN sebagai Kota Masa Depan Berwawasan Lingkungan 

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 15:12 WIB
Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2023 dipusatkan di kawasan IKN. Alasan utamanya untuk memperkenalkan IKN kepada masyarakat serta...
Antara/Arif Firmansyah.

Terapkan Protokol Kesehatan sebagai Kenormalan Baru dalam Keseharian

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 10 Juni 2023, 14:35 WIB
Wujudkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk kenormalan baru dalam...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya