Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEBANYAK 7 pasien anak yang meninggal dunia akibat Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) mengalami keterlambatan dirujuk ke rumah sakit.
"Untuk pasien yang meninggal ini hampir semuanya dirujuk dengan keterlambatan sampai di rumah sakit, pasien sudah ada dengan kejang, kesadaran menurun sehingga di tingkat rumah sakit sudah tidak bisa memberikan pertolongan lebih lanjut untuk kasus-kasus yang lanjut ini," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Perkembangan Kasus Hepatitis di Indonesia secara daring, Jumat (13/5).
Untuk itu masyarakat diharapkan lebih peduli dalam keadaan ini, orang tua, sekolah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat umum agar mengetahui gejala awal dari hepatitis akut ini. Sehingga ketika gejalanya muncul agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat jangan menunda sampai ada gejala yang lebih berat.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Sementara gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Baca juga: Waspadai Infeksi Sinus yang Gejalanya Mirip Flu
"Jangan menunggu anak badannya menguning atau kejang-kejang dulu baru dibawa ke rumah sakit, tetapi dengan gejala awal seperti muntah, mual, diare harus cepat ditangani agar tidak berlanjut ke yang lebih berat," ujar Syahril.
Sementara itu, Syahril juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa hepatitis akut ini juga bisa menyerang pada orang yang di atas 16 tahun. Mengingat bahwa 4 dari 18 pasien yang ada berusia 16-20 tahun, syarat yang harus diingat adalah jangan sampai ada kontak erat dengan pasien hepatitis akut.
Untuk menjadikan parameter hepatitis akut ini adalah 16 tahun tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) membuka satu klasifikasi dengan epi-link (kontak erat).
"Dengan gejala yang sama dan pemeriksanaan jenis hepatitis juga sama tetapi usianya di atas 16 tahun dan ada kontak dengan pasien sebelumnya. Jadi melihat klasifikasi ini maka bisa saja suatu saat dia (orang di atas 16 tahun) masuk ke epi-link karena dia kontak dengan pasien," pungkasnya. (OL-4)
Pada 15 April 2022, WHO menyatakan kejadian ini sebagai (KLB) hepatitis, kejadian ini terus bertambah dengan adanya laporan-laporan dari berbagai negara.
Apa sebenarnya penyebab penyakit hepatitis? Berikut penjelasan penyebab, gejala, dan bagaiamana kita mencegahnya.
Indonesia masuk dalam 20 negara dengan beban penularan Hepatitis yang besar di dunia
Adapun definisi dari kasus probable ialah hepatitis akut namun virusnya bukan termasuk hepatitis A-E dan SGOT atau SGPT > 500 IU/L.
Tema nasional dari Hari Hepatitis Sedunia tahun ini adalah “Mendekatkan Akses Pengobatan Hepatitis karena Hepatitis Tidak dapat Menunggu”,
Gejala Hepatitis sangat penting dipahami oleh orangtua untuk menjaga buah hati agar mengetahui penanganan yang tepat bagi buah hati.
Rumah Sakit Dokter Hasri Ainun Habibie Parepare, Sulawesi Selatan, baru saja menghadirkan layanan nonfarmakologi terbaru bernama pelayanan asuhan persalinan dengan aroma terapi
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved