Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DOKTER yang biasa menangani kasus kanker payudara dan serviks berpesan agar para perempuan tidak takut memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan bila menemukan suatu kelainan pada payudara maupun kandungan mereka.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi Maria Kristina Siswandari mengatakan, pemeriksaan payudara kepada tenaga klinis atau Sadanis misalnya, sebaiknya segera dilakukan bila perempuan menemukan kelainan saat melakukan Sadari (pemeriksaan payudara sendiri).
"Para perempuan diharap tidak ragu memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan apabila dari pemeriksaan kesehatan, Sadari, ditemukan suatu kelainan," ujar dokter yang berpraktik di RSPI - Puri Indah itu dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Kamis (5/5).
Baca juga: Dokter: Sadari Sebaiknya Dilakukan Sembari Berbaring
Kelainan yang bisa menjadi kecurigaan keganasan antara lain tumor payudara secara klinis tidak jelas suatu tumor jinak, kista payudara yang cairannya berdarah, keluarnya darah atau cairan dari puting susu atau pada aerola terdapat koreng, dan gambaran seperti eksim.
"Bila kelainan suatu keganasan, kita akan kehilangan waktu. Waktu itu sesuatu yang tidak bisa kembali. Saangat sayang bila kita sampai kehilangan waktu tersebut," kata dokter yang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia itu.
Kristina menekankan, pada masa pandemi covid-19, pihak penyedia layanan kesehata,n khususnya rumah sakit, melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan perlengkapan di rumah sakit juga memperhatikan protokol kesehatan.
"Jadi, jangan takut untuk berobat," kata dia.
Ajakan untuk tidak takut memeriksakan diri ke tenaga medis juga diungkapkan Grace Valentine dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
Dia menuturkan, pandemi covid-19 saat ini tidak lagi menjadi halangan bagi perempuan, khususnya dengan keluhan di payudara maupun kandungan untuk berkonsultasi dengan dokter.
"Jangan sampai pandemi menghentikan perempuan yang sudah merasa ada keluhan baik dari payudara maupun kandungan untuk datang ke rumah sakit. Di rumah sakit semuanya sesuai dengan protokol kesehatan," tutur dia.
Lebih lanjut, Grace mengatakan, pada upaya pencegahan kanker serviks, papsmear menjadi sebagai salah satu bagian deteksi dini. Namun, pandemi sempat menjadi penghalang bagi perempuan untuk tetap rutin melakukanya.
"Di masa pandemi, banyak pasien yang sudah rutin melakukan deteksi dini kanker serviks dengan papsmear tetapi banyak missed. Akhir-akhir ini, mereka baru berani datang ke rumah sakit untuk dilakukan papsmear," kata dia.
Menurut Grace, kanker, baik itu payudara maupun serviks, tidak menunggu dan perjalanan penyakit akan berjalan terus.
Apabila kasus bisa terdeteksi dalam kondisi yang lebih dini, tata laksana yang bisa dikerjakan dan angka kesembuhan jauh lebih tinggi.
"Sehingga, kami selalu bilang pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati termasuk dalam hal kanker," pungkas Grace. (Ant/OL-1)
Program SisBerdaya dan DisBerdaya ini menjadi salah satu implementasi nyata dari komitmen tersebut, sekaligus strategi menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku UMKM perempuan.
HAPPY Girlfriend Day (gf day) diperingati pada tiap 1 Agustus. Hari tersebut menjadi perayaan pasangan romantis. Namun, bukan saja untuk mereka yang memiliki pasangan,
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Filosofi ini bukan sekadar filantropi, melainkan keyakinan bahwa keberagaman adalah sumber inovasi dan efisiensi.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved