Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
IKEA Social Entrepreneurship, IKEA Indonesia, dan Instellar secara resmi memperkenalkan 10 wirausaha sosial terpilih untuk program Instellar & IKEA Social Entrepreneurship Indonesia Accelerator (I-SEA) pada Jumat (22/4).
Setelah pengumuman pada Maret 2022, para finalis I-SEA telah menjalani serangkaian program awal internal I-SEA yang bertujuan sebagai landasan pengetahuan bagi para finalis I-SEA untuk lebih mengenal program dan mereka yang terlibat di dalamnya.
Program internal ini meliputi Welcome Summit, Workshop System Change Builder, dan Networking Week, hingga Business Diagnostic Onboarding.
Ada juga “IKEA Days”, pada 20-21 April 2022, para finalis I-SEA mendapat lebih banyak wawasan dari IKEA co-workers yang berbagi sesi menarik.
Baca juga: KLHK Pastikan Pengelolaan Sampah Selama Libur Mudik Lebaran Sesuai Standar
Sesi itu meilputi bagaimana sebuah merek global bekerja dengan asas keberlanjutan dan desain demokratis, pelatihan awal komunikasi untuk memahami cara membagikan cerita dan perjalanan selama program akselerasi, hingga seputar kemitraan dan pengadaan barang dengan IKEA.
IKEA Social Entrepreneurship sebagai inisiatif global oleh IKEA yang fokus pada kegiatan-kegiatan pemberdayaan wirausaha sosial dari seluruh dunia.
Bekerja sama dengan Instellar Indonesia, I-SEA memberi kesempatan kepada 10 wirausahawan sosial ini untuk bergabung dan mengambil langkah untuk meningkatkan usaha mereka guna mencapai visi dan misi membangun bisnis dalam masyarakat yang setara dan inklusif.
I-SEA adalah program yang fokus menciptakan peluang bagi para wirausaha sosial agar bisa meningkatkan skala dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat marginal.
Pada acara I-SEA Program Launch, publik dan media yang diundang dapat mengenal lebih dekat para finalis I-SEA melalui sesi talkshow virtual "Berbisnis dan Berdampak”.
Finalis I-SEA aktif di empat sektor: ekonomi sirkular, pengelolaan sampah, pertanian, dan logistik.
Mereka adalah Duitin, Greenie, Koinpack, Kulaku Indonesia, Liberty Society, Plepah, Qyos, Rumah Mocaf, Sustaination, dan Westbike Messenger.
Para peserta yang hadir dalam talkshow berkesempatan untuk mendengarkan pengalaman para wirausahawan sosial ini.
“Di dunia yang penuh dengan tantangan besar, kolaborasi dan pembelajaran bersama adalah kunci," ujar Åsa Skogström Feldt, Managing Director, IKEA Social Entrepreneurship BV dalam keterangan pers, Kamis (28/4).
"Kami merasa senang dapat bekerja sama dengan Intellar, untuk mendukung, mempercepat, dan belajar dari wirausaha sosial yang berpartisipasi dalam Indonesia Accelerator (I-SEA) ini," jelasnya.
"Kami yakin para wirausahawan sosial ini akan menjadi promotor utama perubahan dalam upaya kami untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi orang-orang, masyarakat, dan planet, baik di Indonesia dan dunia,” tutur Åsa Skogström Feldt.
“IKEA memiliki visi untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang," kata Patrik Lindvall, Presiden Direktur PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia).
"Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan, kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Instellar dalam program I-SEA,” ujar Patrik.
“Kami melihat nilai dan potensi besar yang sama dari 10 wirausaha sosial terpilih. Bekerja sama dengan mereka, kami yakin kami dapat menginspirasi wirausaha sosial lain untuk meningkatkan bisnis mereka, dan orang lain untuk memulai bisnis mereka sendiri," jelasnya.
"Secara bertahap, kami yakin program ini akan mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas wirausaha sosial di Indonesia,” tambah Patrik.
Sejalan dengan visi IKEA untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang, IKEA Social Entrepreneurship dan IKEA Indonesia, bersama dengan Instellar sebagai mitra implementasi, mendukung, memberdayakan, dan mempercepat perkembangan wirausaha sosial di Indonesia melalui program I-SEA.
Program ini akan membuka peluang yang lebih besar, tidak hanya untuk 10 wirausaha sosial terpilih tetapi juga untuk masyarakat. (RO/OL-09)
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pengelolaan sampah di Masjid Salman ITB diawali dengan edukasi dan pembiasaan jemaah untuk mengurangi sampah
Sosialisasi penanganan sampah sudah dilakukan mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah
Lahan yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Sumedang berada di wilayah Cijeruk, Kabupaten Sumedang, yang potensial menjadi lahan tempat pembuangan akhir (TPA).
TPS Santiong akan menjadi proyek unggulan Kota Cimahi dalam pengelolaan sampah.
Rancangan PLTSa yang berlokasi di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, sudah dirancang sejak lama, akibat musibah longsornya TPA Leuwigajah
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved