Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi ada sebanyak 35 juta kilogram timbulan sampah yang akan dihasilkan dari masa mudik 2022 ini. Angka itu didapatkan dari perhitungan bahwa akan ada sebanyak 85 juta warga yang melakukan mudik tahun ini.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi melonjaknya timbulan sampah tersebut dengan menerbitkan surat edaran nomor 3 tahun 2022 tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran.
"Kita sudah menyiapkan ini sudah sebulan yang lalu. Kita sudah tahu ada jadwal seperti ini lalu kita cek lagi. Cara-cara kerja kita dan bahkan kita sudah kontrol juga di jalan-jalan tol," kata Siti saat meninjau kesiapan mudik 2022 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/4).
Baca juga: Kemendagri : Tren Kasus Covid-19 di Luar Pulau Jawa-Bali Membaik
Baca juga: Jadi Pusat UTBK, Unpad Siap Gelar UTBK-SBMPTN 2022
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengingatkan jajaran pemerintah daerah dan jajaran di tingkat pusat untuk mengontrol ketat pelaksanaan mudik agar minim sampah tahun ini.
Gerakan mudik minim sampah, kata Siti, telah dilakukan sejak 2016 silam. Di mana pihaknya menyediakan sarana agar masyarakat tertib dalam membuang sampah serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Kepada masyarakat, Siti mengimbau agar melakukan sejumlah langkah diantaranya membawa kantong belanja, botol minum dan makanan sendiri untuk mengurangi plastik sekali pakai. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meletakkan sampah di wadah yang sesuai dengan pilah sampah.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko mengungkapkan, setiap harinya Pelabuhan Tanjung Priok menghasilkan sebanyak 100 m2 sampah. Sampah itu terdiri dari sampah darat sebanyak 25% dan sampah laut sebanyak 75%>
"Kita punya 3 TPS dan dikumpukan, dipilah kurang lebih 70% kita buang ke TPA Bantar Gebang dan 30% bisa kita pilah karena sebagian besar sampah plastik," ungkap dia.
Selain itu, pihaknya juga menjalin kontrak dengan pihak pengelola bank sampah agar sampah-sampah tersebut bisa diguna ulang.
"Dan untuk masyarakat kita sediakan 92 unit tempat sampah yang sudah dikelompokkan. Mereka cukup taat sehingga cukup mudah untuk kami membuang sampahnya. Kondisi saat ini tidak dikondisikan karena sehari-hari memang seperti ini pengelolaan sampahnya. Alhamdulillah," pungkas dia. (H-3)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik. Termasuk, melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved