SETIAP tanggal 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai pengakuan akan peran RA Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita yang telah mencetuskan lahirnya kesetaraan gender dan kesamaan kelas sosial dalam masyarakat Indonesia. Melalui bukunya, 'Habis Gelap Terbitlah Terang', RA Kartini mengungkapkan pemikirannya soal kesetaraan dan kesamaan kelas sosial bagi wanita.
Jasa Kartini tentu tidak boleh dilupakan. Berkaca pada kehidupan saat ini, sumbangan terbesar Kartini pada perempuan Indonesia adalah membuka kesempatan bagi wanita untuk maju dan lepas dari penjara mental yang mungkin masih dimiliki sebagian orang.
Pada masa ini, banyak ditemukan wanita hebat, kuat dan tangguh yang juga terus berkarya luar biasa mengembangkan Indonesia sejalan semangat yang digelorakan RA Kartini. Salah satunya adalah Monic Christian.
Pendiri lembaga Tes Bakat Indonesia ini telah menunjukan komitmen untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa. "Kita ingin melihat Indonesia bisa maju dan bangkit. Itu akan bergaris lurus dengan seberapa besar pengaruh yang kita tanamkan pada para setiap individu yang ada di bangsa kita pada saat ini," jelasnya.
"Pendidikan sangat penting bagi kemajuan bangsa. Saya percaya, pendidikan bukan hanya berbicara soal pintar dengan standar nilai yang bagus, tetapi lebih pada melatih pola pikir yang baik, logis, kritis, dan memiliki daya analisa masalah lebih baik," imbuhnya.
Bersama dengan Tes Bakat Indonesia, Monic mengaku memiliki kerinduan untuk banyak orang dapat memiliki peluang studi dan bekerja secara maksimal dengan bidangnya dengan memperhatikan 3 P sebagai hal dasar yakni potential (potensi), passion (minat), personality (kepribadian). Menurutnya, pembekalan ilmu dan pilihan karier yang tepat akan mampu memberikan kontribusi nyata membuat ekonomi bangsa Indonesia menjadi semakin maju.
Hal itu yang dapat berkontribusi dengan buah-buah pemikirannya untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sebab itu, dilandaskan dengan passion akan hal ini, Monic mendirikan Tes Bakat Indonesia yang diharapkan bisa membuat setiap individu makin mengenal dirinya dan memiliki hidup yang maximal.
"Berkarya dengan passion bukan berarti tidak akan menemui tantangan. Namun, ketika kita bekerja sesuai dengan passion kita, maka kita tidak akan mudah menyerah karena tantangan apapun. Passion akan selalu memberikan kita semangat juang yang tinggi yang memungkinkan kita untuk dapat selalu mencari strategi tepat untuk bisnis," jelasnya.
Diakui Monic, kiprahnya saat ini bertolak belakang dengan latar belakang studi bisnis yang dijalaninya. Namun, setelah mencoba berkarier di berbagai bidang, Monic mengaku lebih mencintai dunia psikologi, yang memang menjadi passionnya. Hal inilah yang kemudian mendoronganya mendirikan Tes Bakat Indonesia yang kini hadir di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Semarang.
Buku #Anti Salah Jurusan, karya Monic menjadi best seller pada 2018 yang silam. Tes Bakat Indonesia juga berhasil meraih penghargaan Indonesian Best Choice Award in Education di tahun 2021.
"Perjuangan ini tentunya tidaklah mudah, namun selangkah demi selangkah saya percaya bahwa masyarakat Indonesia akan semakin melek dalam pendidikan dan akan memiliki karir yang lebih baik lagi di masa mendatang dan bersama kita membangun Indonesia yang lebih kuat," tuturnya. (RO/OL-15)