Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENGHADAPI perubahan iklim global, pengembangan teknologi budi daya jagung perlu terus dilakukan. Perubahan iklim global yang ekstrem diketahui dapat turut mengganggu produksi jagung.
“Pengembangan teknologi budi daya dan perakitan jagung yang adaptif pada perubahan iklim global merupakan solusi yang strategis,” kata Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Ir. Dedi Ruswandi saat membacakan orasi ilmiah berjudul 'Pengembangan Jagung untuk Antisipasi Perubahan Iklim Global di Indonesia' saat pengukuhan Prof. Dedi menjadi Guru Besar bidang Ilmu Pemuliaan pada Fakultas Pertanian seperti dikutip dari laman Unpad, Jumat (1/4).
Dia menjelaskan bahwa perubahan iklim global yang ekstrem mengakibatkan kekeringan, banjir, serta ko-evolusi patogen dan hama. Pada akhirnya, semua itu menggangu produktivitas dan produksi di tingkat nasional dan global.
Baca juga: Pemerintah akan Siapkan Regulasi Dana Bantuan Korban Kekerasan Seksual
Baca juga: Peserta Vaksinasi Bomba Grup dan Seknas Jokowi Lampaui Target
Teknologi budi daya tanaman yang perlu dikembangkan mencakup sistem budidaya tanaman serta kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman. Perakitan jagung unggul yang adaptif pada perubahan iklim global juga diperlukan, baik perakitan jagung hibrida maupun jagung bersari bebas.
Lebih lanjut, Prof. Dedi mengatakan bahwa perubahan iklim global menyebabkan fenomena elnino dan lanina. Fenomena elnino mengakibatkan kemarau dan meluasnya kekeringan pada lahan pertanian, sedangkan fenomena lanina yang mengakibatkan kebanjiran dan gelombang pasang mengakibatkan meluasnya lahan salin di Indonesia.
Musim penghujan yang ekstrem dan meluas menyebabkan cuaca berawan yang mengakibatkan naungan pada tanaman. Kondisi ini memengaruhi fotosintesis yang pada akhirnya memengaruhi hasil tanaman. Perubahan iklim global juga dapat menurunkan produktivitas pertanaman 5-20% atau bahkan kegagalan panen.
“Perakitan jagung yang toleran naungan merupakan keharusan dalam menunjang perakitan jagung yang beradaptasi terhadap perubahan iklim global. Perakitan varietas unggul yang toleran terhadap naungan dan fluktuasi perubahan lingkungan merupakan upaya untuk mempertahankan swasembada jagung dan meningkatkan hasil,” kata dia.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan budi daya jagung di era perubahan iklim global adalah teknologi budi daya tumpangsari. Menurutnya, tumpangsari jagung dengan tanaman lain merupakan sistem pertanian terintegrasi yang mendahulukan konsep modifikasi teknik budidaya tanaman ramah lingkungan. Tumpangsari jagung dengan tanaman lainnya ini telah dilaporkan oleh banyak peneliti.
Selain itu agroforestri berbasis jagung juga dapat menjadi solusi peningkatan produksi jagung nasional yang adaptif perubahan iklim global. Perakitan jagung toleran naungan merupakan kunci utama budi daya jagung pada agroforestri dengan tanaman keras tertentu.
Prof. Dedi juga menambahkan bahwa varietas unggul jagung dapat dihasilkan melalui program pemuliaan tanaman jagung. Pemuliaan tanaman jagung unggul terdiri dari tahapan siklus yang meliputi akuisisi plasma nutfah jagung, perakitan galur tetua, perakitan varietas unggul, pengujian varietas unggul, serta perlindungan dan pelepasan varietas tanaman.
“Strategi yang komprehensif dalam pengembangan jagung di era perubahan iklim global ekstrem termasuk di antaranya pengembangan teknologi budi daya jagung adaptif seperti tumpangsari dan agroforestry dan perakitan jagung adaptif iklim global ekstrim dengan menggabungkan karakter kuantitatif resistensi hama dan pathogen utama serta toleransi naungan dan kekeringan dalam satu varietas unggul jagung,” tandasnya. (H-3)
Kemenkes memberikan sanksi kepada salah satu residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diduga melakukan pemerkosaan.
Penggalangan dana abadi ini menjadi salah satu bukti nyata kepedulian dari para almuni khususnya dari Ikano untuk mahasiswa aktif yang mengalami permasalahan biaya pendidikan di kampus Unpad.
Film persembahan Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran ini mengungkap perjuangan seorang Prof Mochtar Kusumaatmadja dalam memperjuangkan kedaulatan maritim Indonesia
Prof Yanyan mengatakan penyelenggaraan kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Unpad Berbagi dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-67 Unpad.
Aspikom Korwil Jabodetabek mengadakan kegiatan bedah buku karya Guru Besar Fikom Unpad, Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D.
Masyarakat Indonesia Maju (MIM) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sangkar Makmur, melakukan panen raya bersama di Desa Jeruk Tipis, Serang, Banten.
Perguruan tinggi sebagai penjaga moral dan etika bangsa perlu bersikap tegas dalam menanggapi situasi ini demi menjaga muruah universitas sebagai rujukan nilai dan moralitas.
Besar Fikom Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Tuti Widiastuti. menyebutkan urgensi lima keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam era industri 4.0,
Forum 2045, organisasi guru besar dan akademia se-Indonesia, menyelenggarakan diskusi ’Common Project Rekonsiliasi dan Reintegrasi Nasional’.
Tanpa adanya UU Etika Pemerintahatn, peneliti Siti Zuhro mengatakan Indonesia akan dinganyang habis oleh kepentingan-kepentingan sesaat.
Prof.San Afri menjelaskan bahwa program KHDPK melaksanakan, pertama, penanaman ulang lahan kritis, rusak, gundul dan tidak produktif akibat pengelolaan sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved