Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SAAT ini konsentrasi penanganan pandemi covid-19 perlahan mulai turun, membuat dunia juga bisa fokus pada penanganan tuberkulosis (TB) yang juga menjadi penyakit mematikan sebelum SARS Cov 2 ada.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan sudah saatnya meningkatkan surveillance penemuan pasien aktif TB. Penemuan pasien ini penting sekali dilakukan pada kontak dan tracing seperti tracing pasien covid-19 di tempat-tempat endemi tinggi.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan cara mobile x-ray dan akan dilakukan di beberapa tempat sehingga orang-orang akan bisa memeriksa langsung apakah dirinya terpapar TB atau tidak tanpa harus datang ke rumah sakit.
"Dengan melakukan x-ray tersebut maka bisa langsung diidentifikasi TB lebih dini. Keuntungan mobile X-ray ini bisa menemukan kasus TB infection yang sebelumnya belum terdeteksi secara klinis dan dapat menjangkau masyarakat secara masal," kata Dante di Yogyakarta, Kamis (31/3).
Baca juga: Indonesia Dorong Anggota G20 Dukung Eliminasi Tuberkulosis 2030
Nantinya mobile x-ray akan diterapkan di seluruh Indonesia akan disebarkan distribusi yang dimulai tahun ini. Akan dimulai di 7 provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan, Sementara Yogyakarta sudah dilakukan.
"Total pengadaan alat sebanyak 11 alat yang kemudian akan bekerja sama dengan penyedia jasa sehingga dimanfaatkan jasa ini. Orang yang lebih berisiko yang diutamakan jadi masuk dari kontak erat dan bekerja sama dengan komunitas dengan pasien yang sudah dalam pengobatan atau selesai dan diskrining," ujar Dante.
"Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko yakni yang berkontak langsung dengan pasien TB, orang dengan HIV dan orang dengan diabetes. Mereka ini akan menjadi target sasaran yang dilakukan skrining," pungkasnya. (Iam/OL-09)
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved