Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KETUA Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar menyambut gembira kegiatan pemeriksaan gratis mammografi, USG Mammae, dan Papsmear yang dilakukan Persit PD I/Bukit Barisan pada 24-25 Maret 2022. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) ke-76 yang dikaitkan dengan Hari Kanker Sedunia 2022,
Selain YKPI dan Persit PD I/Bukit Barisan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan dengan Universitas Prima Indonesia (Unprima) dan RS Royal Prima, Medan, Sumatera Utara. Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual, Linda Agum Gumelar menyambut baik kegiatan hasil tindak lanjut nota kesepahaman bersama antara Universitas Prima Indonesia dan YKPI ini. Dikatakan, untuk mencapai sesuatu yang bertujuan baik dan bermanfaat maka kolaborasi menjadi salah satu faktor yang perlu dilakukan.
"YKPI sangat berbahagia dalam bentuk kolaborasi empat pihak yaitu Persit KCK daerah I/Bukit Barisan, RS Royal Prima Medan, YKPIm dan Universitas Prima Indonesia ini. Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa dikelola untuk program–program lain di masa mendatang, khususnya untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kejadian kasus baru kanker payudara stadium lanjut," ujarnya, Kamis (24/3).
Seperti diketahui, berdasar data Globocan 2020, di Indonesia kasus kejadian baru kanker di Indonesia mendekati 66 ribu dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa yang pada umumnya 70% karena keterlambatan pengobatan. "Diperkirakan bila tidak ditangani dengan tepat dan terintegrasi dengan baik antarsemua stakeholder untuk program promotif & preventif, maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia di masa mendatang," ujarnya.
Kegiatan pemeriksaan dini kanker payudara ini diikuti 100 anggota Persit. Dalam acara yang sama, juga dilakukan kegiatan penyuluhan kanker payudara, kanker serviks, dan praktis Periksa Payudara Sendiri (Sadari) yang diikuti anggota Persit dan masyarakat umum.
Ketua Persit KCK Daerah I/Bukit Barisan, Intan Achmad Daniel Chardin menyampaikan bahwa kanker leher rahim (serviks) dan kanker payudara adalah penyebab kematian dengan peringkat atas. "Karena itu, prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati," ujarnya.
Dengan dilakukan pemeriksaan, jelasnya, diharapkan dapat mendeteksi lebih dini adanya kelainan awal karena kanker servik yang biasanya tanpa disertai gejala pada stadium awal. "Saya berharap, para istri prajurit yang hadir dapat menyimak dan mengikuti penjelasan mengenai kanker payudara serta cara memeriksa payudara sendiri (Sadari) sehingga dapat menerapkannya untuk diri sendiri dan membagikan pengetahuan tentang Sadari kepada keluarga dekat dan lingkungan sekitar," jelasnya.
Sementara Direktur Utama RSU Royal Prima, dr. Suhartina Darmadi, MKM menyampaikan kegembiraan dapat turut andil dalam kegiatan ini. "Resiko seorang wanita terpapar kanker payudara dan kanker serviks amatlah besar. Resiko ini akan meningkat seiring usia. Karena itu diperlukan kesadaran dan kepedulian terhadap berbagai faktor penyebab yang bisa memicu terjadinya hal tersebut," jelasnya
"Kegiatan ini bermafaat untuk mendeteksi dini kanker payudara dan kanker serviks karenanya sebagai wanita kita tetap harus waspada terhadap kedua jenis kanker tersebut. Jika semakin dini dideteksi maka akan semakin mudah pula penanganannya," tambahnya. (RO/OL-15)
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
Asap ganja memiliki kandungan kompleks yang terdiri dari tetrahydrocannabinol (THC) yang menciptakan efek euforia, partikel halus, serta zat karsinogen yang juga terdapat dalam tembakau.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved