Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan dari total 342 zona musim di Indonesia sebanyak 29,8% diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2022 meliputi zona musim (ZOM) di Nusa Tenggara, Bali dan sebagian Jawa.
"Sebanyak 22,8% wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2022 meliputi sebagian Bali, Jawa sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, Maluku dan sebagian Papua," kata Dwikorita dalam konferensi pers Prakiraan Awal Musim Kemarau 2022 secara virtual Jumat (18/3).
Kemudian sebanyak 23,7 wilayah memasuki musim kemarau pada Juli 2022 meliputi Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku dan sebagian Papua. Sedangkan untuk 23,7% wilayah lainnya awal musim kemarau tersebar pada Januari, Maret, Juli Agustus, September dan Oktober.
Baca juga: PTM 100% Perlu Dikaji untuk Diterapkan secara Nasional
Baca juga: Penguasaan Bahasa Asing Kunci Persaingan Di Era Globalisasi
"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim kemarau atau rerata klimatologis awal musim kemarau mulai 1991 sampai 2020, maka awal musim kemarau tahun 2022 di Indonesia diperkirakan mundur pada 163 zona musim atau 47,7% zona musim mengalami awal musim kemarau mundur," sebutnya.
Sedangkan 90 zona musim, atau 26,6% zona musim mengalami musim kemarau yang sama dengan rerata dengan musim kemarau di tahun 1991 hingga 2020. Begitu juga sebanyak 89 zona musim atau 26,0% zona musim akan mengalami musim kemarau maju bahkan sebagian sudah dimulai.
"Sementara sifat hujan pada musim kemarau tahun ini dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi curah hujan musim kemarau, yaitu rerata klimatologis akumulasi curah hujan musim kemarau periode 1991 hingga 2020 maka secara umum kondisi musim kemarau tahun 2022 diperkirakan Normal atau sama dengan rerata klimatologis pada 197 zona musim atau 57,6% normal," lanjutnya
Namun sejumlah 104 zona musim atau 30,4% akan mengalami kondisi kemarau di atas normal atau musim kemarau lebih basah dari rerata klimatologis yaitu curah hujan musim kemarau yang lebih tinggi dari rerata klimatologisnya.
"41 zona musim atau 12% zona musim akan mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering yaitu curah hujan lebih rendah dari reratanya," paparnya.
Dwikorita menegaskan bahwa puncak musim kemarau tahun ini di wilayah Indonesia umumnya terjadi di Agustus 2022 meliputi sebanyak 52,9% zona musim.
"Musim kemarau tahun 2022 ini akan datang lebih lambat dibandingkan normalnya, dengan intensitas yang mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya," terangnya.
BMKG menyampaikan rekomendasi dalam menghadapi musim kemarau 2022, lanjut Dwikorita pihaknya mengimbau seluruh mitra, Kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait serta masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan memasuki musim kemarau lebih awal.
"Perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya sebanyak 12% zona musim," tuturnya.
Oleh karena itu, Kementerian/lembaga, pemerintah daerah serta institusi terkait dan seluruh masyarakat dimohon siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan, meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta ketersediaan air bersih.
"Pemerintah daerah mohon dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air sebelum memasuki puncak musim kemarau yang diprediksi di Agustus, sebagian besar wilayah Indonesia, penyimpanan air ini diharapkan dapat ditampung untuk memenuhi danau, waduk, embung kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya," pungkasnya. (H-3)
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
BNPB mencatat sejumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di beberapa daerah seperti Kalimantan Timur.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, dipastikan sudah terus membaik.
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kesiapan lokasi, pemetaan jalur patroli strategis, dan menggalang dukungan dari pihak-pihak terkait.
Banyaknya titik panas yang selalu terpantu satelit ini disebabkan kondisi cuaca yang begitu panas dan angin kencang.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
Kabut asap akibat karhutla mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved