Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MOMEN langka dan bersejarah kembali terjadi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Setelah dierami selama kurang lebih 50 hari, akhirnya telur pasangan Rama dan Dygtha menetas pada Jumat, 11 Maret 2022 pukul 01.35 WIB di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ), Loji, Bogor. Detik-detik Lahirnya anak burung langka ini direkam melalui kamera CCTV selama 24 jam dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Kementerian LHK.
Kepala Balai TNGHS Ahmad Munawir menyampaikan bahwa proses pengeraman telur oleh induk Elang Jawa hingga menetas, terpantau memalui teknologi dengan memasang kamera CCTV di kandang rehabilitasi.
"Berdasarkan data yang kami dapatkan dari monitoring kamera CCTV, telur terpantau berada di sarang pada tanggal 20 Januari 2022. Masa pengeraman merupakan proses penting dalam siklus hidup burung pemangsa atau raptor untuk keberlanjutan spesiesnya," ungkap Munawir dalam keterangan resmi, Senin (14/3).
Baca juga: LPP RRI Luncurkan Diklat Berbasis E-learning
Baca juga: MUI Harus Dipertahankan dalam Urusan Penetapan Kehalalan Produk
Munawir menerangkan lebih lanjut, jenis sepsies tersebut, khususnya elang jawa hanya mengalami satu kali masa berkembang biak dalam dua tahun. Jumlah telurnya pun hanya satu sehingga secara alami tingkat populasinya rendah.
Kejadian menetas secara alami di dalam kandang rehabilitasi tentunya menjadi momen yang sangat penting. Khususnya elang jawa yang saat ini masuk kategori jenis satwa terancam punah (endangered species) menurut Red List yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Pasangan elang jawa Rama (Jantan) dan Dygtha (Betina) merupakan sepasang burung elang jawa yang diserahkan oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur kepada pengelola pengelola PSSEJ pada tanggal 27 Oktober 2018.
PSSEJ adalah lembaga konservasi khusus yang memiliki peran penting didalam pelaksanaan rehabilitasi dan pelepasliaran elang di Pulau Jawa. PSSEJ dikelola oleh Balai TNGHS, Kementerian LHK.
Lahirnya anak elang jawa ini tentunya menambah populasi burung langka yang dilindungi di TNGHS. Dalam ekosistem sendiri, elang jawa mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai top predator suatu kawasan hutan untuk menjaga keseimbangan ekositem.
Saat ini, Rama dan Dygtha dengan kompak menjaga dan merawat secara bergantian si bayi. Dygtha sang induk secara rutin memberikan makan dan menghangatkannya pada jam-jam tertentu.
"Semoga bayi kecil ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai dengan dewasa, sehingga salah satu upaya yang bisa dilakukan selanjutnya adalah melalui kegiatan pelepasliaran satwa yang telah direhabilitasi. Kondisi Rama dan Dygtha serta perkembangan bayi mungilnya akan terus dipantau melalui CCTV," ungkap Munawir. (H-3)
Kementerian LHK mencatat, dengan adanya kelahiran anak badak Jawa baru di tahun 2020 dan 2021, maka jumlah badak Jawa di TNUK sampai bulan Mei 2021 sebanyak 73 ekor,
Elang dilatih untuk berburu mencit dan marmut hidup. Itu akan membuat elang serasa berada dalam habitat alami dan mempercepat proses rehabilitasi.
Prabu dan Ratu sama-sama penganut monogami. Prabu dan Ratu adalah pasangan elang jawa (Nisaetus bartelsi).
Elang Jawa yang dilepasliarkan dapat terus dipantau terkait lokasi hingga daya jelajah karena dipasangi PinPoint Solar GPS-Argos
Tim Operasi berhasil menangkap satu orang pelaku berinisial LN, 24 yang merupakan seorang wiraswasta.
makanan khas Cirebon yang tidak hanya lezat dan menggugah selera, namun juga memiliki keunikan dan cerita sejarah yang menarik
Dikatakan hal tersebut ditandai oleh dua aktor yakni adanya intervensi elite nasional dan menguatnya dinasti politik.
penerapan PPKM merupakan bagian dari hasil evaluasi pemerintah terhadap pengendalian covid-19.
Hasil survey Korlantas, jalur selatan Jawa adalah jalur yang perlu diantisipasi karena merupakan jalur favorit para pemudik untuk menghindari pos penyekatan.
Semangat Sahid yang baru untuk terus beradaptasi dengan perkembangan dunia yang semakin modern tanpa melupakan Javanese heritage khas Sahid.
Pemerintah daerah diharap bisa melakukan akselerasi vaksinasi booster di kabupaten/kota yang tingkat capaian vaksinnya sudah tinggi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved