Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Biro Administrasi Umum Universitas Nasional Ian Zulfikar, berhasil meraih gelar doktor bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Hasanuddin, Makassar. Mulai Senin (7/3), Ian berhak menyandang gelar doktor dibidang Ilmu politik ekonomi.
Ia meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Pola Panutan Terhadap Perilaku Nyata Melalui Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Perseptian Dan Minat Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017”. Pada disertasinya, Ian menggabungkan dua pendekatan yaitu pendekatan Ekonomi dengan Sosiologi Politik.
Dalam penelitiannya, Ian menemukan, di Pilgub DKI 2017 terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pola panutan terhadap perilaku nyata pemilihan pasangan Anies-Sandi. Semakin tinggi nilai pola panutan maka semakin tinggi pula nilai perilaku nyata.
“Ini berarti semakin banyak seorang panutan digemari dan menganjurkan memilih pasangan Anies Sandi maka semakin tinggi jumlah suara pemilih yang dibentuk dari perilaku nyata tersebut,” kata Dr Ian Zulfikar, dalam keterangannya, Senin (14/3).
Selain itu, jelas Ian, tipologi pemilih yang terbentuk dalam Pilkada DKI Jakarta adalah pemilih tradisional. Hal ini terlihat dari tingginya kontribusi pola panutan secara langsung lebih besar dari pada melalui pengambilan keputusan atas kemauan diri sendiri.
Selain itu, tambah Ian, terlihat juga dengan tingginya loading factor pernyataan yang menyatakan bahwa mereka memilih pasangan Anies-Sandi karena ada bujukan dari saudara.
“Hal ini sejalan dengan Teori Sosiologi Politik yaitu Sosialisasi politik diidentikan sebagai proses pedagogis atau pembudayaan insan-insan politik. Sosialisasi politik yang diperoleh dari pemilih pemula tidak dalam jalur formal yaitu belum adanya mata pelajaran pendidikan politik yang mempunyai pendekatan kurikulum separated dengan mata pelajaran lain, terkecuali mahasiswa yang mengambil bidang kajian politik,” ujar Ian.
"Oleh karena itu, pemilih tradisional lebih mengandalkan pendapat pola panutannya dibandingkan dengan pendapatnya sendiri,” ungkap Pria kelahiran Jakarta, 22 November 1966 itu.
Ian yang merupakan dosen UNAS pun menunjukkan bahwa Pola Panutan mempengaruhi perilaku nyata secara langsung. Pola panutan mempengaruhi perilaku nyata melalui Norma subjektif dan minat, Kontrol perilaku persepsian dan minat, Pola panutan tidak mempengaruhi perilaku nyata melalui Sikap dan Minat. Sosialisasi yang dilakukan oleh pola panutan akan membentuk kepercayaan bahkan keyakinan seseorang yang mempengaruhi inisiatif responden dalam pengambilan keputusan.
Hal itu terlihat dalam tindakan seseorang yang ikut terjun langsung dalam proses sosialisasi tersebut, dan minat pemilih yaitu inisiatif responden berupa perhatian, ketertarikan,keinginan mendalam yang membentuk tindakan ikut ambil bagian dalam sosialisasi politik.
“Pola Panutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku nyata secara langsung. Artinya semakin besar kadar pengaruh panutan terhadap seseorang maka semakin tinggi kepastian perilaku keputusan memilihnya”, jelasnya.
Dalam sidang promosi doktor ini, Ian diuji oleh Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Prof. Dr. Djabir Hamzah, M.A., Prof. Dr. Muhammad Asdar, S.E., M.Si., Prof. Dr. Inrianty Sudirman, S.E., M.Si., Dr. Madris, DPS, S.E., M.Si.
Ia dipromotori oleh Prof. Dr. Aries Tina Pulubuhu, M.A. bersama Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir, M.Si., CIPM, CWM, CRA., CRP selaku Co-promotor I dan Dr. H. Tadjuddin Parenta, MA.,selaku Co-promotor II.
Sementara itu, salah satu penguji Dr. Ma’mun Murod M.Si. yang juga Rektor UMJ, menyebutkan disertasi yang dibuat oleh Ian adalah disertasi yang menarik. Menurutnya, disertasinya merupakan kajian yang langka. Karena mencoba memadukan dua pendekatan yang berbeda. (OL-13)
Evaluasi pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan karakter, kemampuan berpikir kritis, serta konteks sosial peserta didik.
Fenomena demokrasi cukong merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara oligarki partai politik dan kapitalis.
Prof Jatna menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi para biologiwan di tengah perubahan iklim global, serta pentingnya peran ilmu biologi.
Diharapkan ini menjadi pelopor kolaborasi antara perguruan tinggi dan pihak pebisnis atau kalangan usaha yang tidak hanya domestik tapi juga luar negeri.
Kegiatan bedah buku berjudul Pengaruh Asing dalam Kebijakan Nasional Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang diselenggarakan program studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Disertasi berjudul “Efektivitas Penanganan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Bawaslu pada Pemilu 2024” mengkaji secara mendalam bagaimana Bawaslu menjalankan fungsi pengawasannya.
ADA ketidakpastian hukum yang dihadapi pasangan suami-istri dalam mendirikan perseroan terbatas (PT) tanpa perjanjian pemisahan harta. Ini disoroti Maria JF Kelly dalam disertasinya.
Nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, belum lama ini menjadi sorotan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dinyatakan lulus studi doktoral bidang Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia (UI).
Secara global, data WHO 2019 mencatat PPOK sebagai penyebab ketiga kematian (3,23 juta), dan diperkirakan kematian PPOK akan mencapai 5,4 juta pada 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved