Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
JELANG Dies Natalis ke-46, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, menambah dua guru besar baru. Keduanya akan dikukuhkan 8 Maret.
Para guru besari itu berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yaitu Prof Nuryani dan Prof Prabang Setyono.
Prof Nuryani merupakan guru besar ke-21 FMIPA UNS dan ke-246 UNS. Ia menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Instrumentasi Medis Program Studi (Prodi) Fisika FMIPA. Ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Pengembangan Instrumentasi Medis dengan Sistem Cerdas Berbasis Elektrokardiogram dalam Mendukung Kemandirian Alat Kesehatan.
Sementara Prof Prabang Setyono dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pencemaran Lingkungan, Program Studi Ilmu Lingkungan FMIPA. Ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Mitigasi Pencemaran Lingkungan Dalam Perspektif SDGs Menuju Sebuah Peradaban Bangsa.
Prof Nuryani mengungkapkan elektrokardiogram pada dasarnya merupakan representasi aktifitas kelistrikan jantung, sebagai resultan sinyal listrik yang berasal dari bagian-bagian jantung. Pengukurannya dengan aras waktu.
Data elektrokardiogram, lanjutnya, dapat memberikan informasi yang terkait gangguan jantung dan gangguan tubuh lainnya yang berhubungan dengan jantung.
"Suatu sistem yang dilengkapi dengan teknik kecerdasan komputasi tertentu. Pengolahan data elektrokardiogram dapat digunakan sebagai sistem deteksi gangguan tubuh tertentu," ujarnya, Senin (7/3).
Di hari yang sama, Prof Prabang menyatakan bahwa mitigasi pencemaran lingkungan sangat berkontribusi dalam pencapaian SDGs. Pada akhirnya akan mengantarkan pada peningkatan peradaan bangsa menuju pola pembangunan yang berkelanjutan.
Permasalahan Lingkungan di Indonesia, menurutnya, sangat kompleks. Alasannya, hal itu merupakan permasalahan multidimensi, sehingga pendekatan solusinya harus berbasis pada konteks dan konsep SDGs yang keterukuran tujuan lebih nampak.
"Sepuluh besar masalah lingkungan di Indonesia saat ini meliputi sampah, banjir, sungai tercemar, pemanasan global, pencemaran udara, rusaknya ekosistem laut, sulitnya air bersih, kerusakan hutan, abrasi dan pencemaran tanah," tandasnya. (N-2)
Bangsa ini tidak hanya hidup dalam dokumen resmi atau peta, melainkan dalam percakapan, cerita, dan ruang komunikasi yang kita bangun bersama.
Rektor Unas El Amry Bermawi Putera mengungkapkan sepanjang 2025 Unas menghasilkan enam guru besar dari berbagai disiplin ilmu sehingga kini total guru besar Unas mencapai 31 orang.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas akademik dan memperluas kontribusi keilmuan yang berdampak bagi masyarakat
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof Dr Kuat Puji Prayitno, SH, MHum, menyatakan telah membentuk Tim Pemeriksa yang beranggotakan tujuh orang untuk mengusut dugaan tersebut.
UNIVERSITAS Chung di Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis bersama Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si, Senin (7/7).
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved