Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Jelang Dies Natalis ke-46, UNS Tambah Dua Guru Besar FMIPA

Widjajadi
07/3/2022 19:05
Jelang Dies Natalis ke-46, UNS Tambah Dua Guru Besar FMIPA
Dua guru besar baru UNS saat menggelar jumpa pers(MI/WIDJAJADI)


JELANG Dies Natalis ke-46, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, menambah dua guru besar baru. Keduanya akan dikukuhkan 8 Maret.

Para guru besari itu berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yaitu Prof Nuryani dan Prof Prabang Setyono.

Prof Nuryani merupakan guru besar ke-21 FMIPA UNS dan ke-246 UNS. Ia menjadi  Guru Besar Bidang Ilmu Instrumentasi Medis Program Studi (Prodi) Fisika FMIPA. Ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Pengembangan Instrumentasi Medis dengan Sistem Cerdas Berbasis Elektrokardiogram dalam Mendukung Kemandirian Alat Kesehatan.


Sementara Prof Prabang Setyono dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pencemaran Lingkungan, Program Studi Ilmu Lingkungan FMIPA. Ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Mitigasi Pencemaran Lingkungan Dalam Perspektif SDGs Menuju Sebuah Peradaban Bangsa.


Prof Nuryani mengungkapkan elektrokardiogram  pada dasarnya merupakan representasi aktifitas kelistrikan jantung, sebagai resultan sinyal listrik yang berasal dari bagian-bagian jantung. Pengukurannya dengan aras waktu.

Data elektrokardiogram, lanjutnya, dapat memberikan informasi yang terkait gangguan jantung dan gangguan tubuh lainnya yang berhubungan dengan jantung.

"Suatu sistem yang dilengkapi dengan teknik kecerdasan komputasi tertentu. Pengolahan data elektrokardiogram dapat digunakan sebagai sistem deteksi gangguan tubuh tertentu," ujarnya, Senin (7/3).

Di hari yang sama, Prof Prabang menyatakan bahwa mitigasi pencemaran lingkungan sangat berkontribusi dalam pencapaian SDGs. Pada akhirnya akan mengantarkan pada peningkatan peradaan bangsa menuju pola pembangunan yang berkelanjutan.

Permasalahan Lingkungan di Indonesia, menurutnya, sangat kompleks. Alasannya, hal itu merupakan permasalahan multidimensi, sehingga pendekatan solusinya harus berbasis pada konteks dan konsep SDGs yang keterukuran tujuan lebih nampak.

"Sepuluh besar masalah lingkungan di Indonesia saat ini meliputi sampah, banjir, sungai tercemar, pemanasan global, pencemaran udara, rusaknya ekosistem laut, sulitnya air bersih, kerusakan hutan, abrasi dan pencemaran tanah," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya