Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof dr Ari Fahrial Syam mengatakan secara langsung stres tidak bisa menyebabkan kanker usus besar. Namun secara tidak langsung kemungkinan besar bisa terjadi karena ketika seseorang mengalami stres bisa meningkatkan keinginan makan yang tak teratur.
"Kalau stres makan jadi nggak beres, tidur tak cukup, berpikir tak normal, olahraga malas, sehingga ujung-ujungnya bisa saja kalau ada bakat cancer dan stres berkelanjutan ini membawa dampak ke hal tersebut," kata Prof Ari dalam dialog daring 'Kanker Usus Besar: Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini', Jumat (4/3).
Terdapat beberapa studi yang menyebutkan bahwa seseorang dengan tingkat stres tinggi bisa merangsang sel kanker yang tenang bisa meningkat. Namun Prof Ari menilai hal itu bukan penyebab tunggal munculnya kanker usus besar.
Secara prinsipnya seseorang mengalami kanker usus besar terjadi karena multifaktor mulai dari faktor genetik, konsumsi makanan daging yang berlebihan tanpa diimbangi sayuran, obesitas, malas olahraga, merokok, dan riwayat keluarga.
"Prinsipnya kan begini kalau kita happy dan tidak ada faktor stres makan kita enak, tidur enak, interaksi enak, olahraga nyaman saja. Tapi kalau stres jadinya malas makan, dan malas bergerak. Ujung-ujungnya sel kanker yang tenang jadinya muncul," ungkapnya.
Jadi poinnya adalah tidak secara langsung tapi stres bisa jadi bagian yang mencetuskan berbagai macam faktor terjadi kanker usus besar. (Iam)
KANKER usus besar merupakan tumor ganas di usus besar. Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang terkena kanker usus besar pada usia muda.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Penelitian terbaru dari Mass General Brigham menunjukkan mengonsumsi yogurt secara rutin dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker usus besar, khususnya kanker kolon proksimal.
Diet vegan kaya akan serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Serat berperan krusial dalam mendukung pencernaan yang sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved