Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETUA DPR RI Puan Maharani bersilaturahmi dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan santri di Pondok Pesantren Da’arut Thayyibah, di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Kehadiran Puan di Ponpes Da’arut Thayyibah, Kamis (3/3/2022), disambut hangat oleh para santri yang menunggunya di pinggir jalan sambil melantunkan salawat. Ponpes ini memiliki 600 siswa mulai dari TK hingga Aliyah (SMA).
Puan sempat berkeliling melihat pondok pesantren didampingi oleh pimpinan Ponpes Da’arut Thayyibah, Nyai Hj. Thayyibah.
Kehadiran Puan didampingi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum Muslimat NU, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, serta Anggota DPR RI Said Abdullah dan Ahmad Basarah. Dalam silaturahmi ini, hadir 1.000 anggota Muslimat NU dan 500 warga NU laki-laki.
“Dalam kesempatan yang baik ini, saya atas nama pribadi, Ketua DPR RI, mengucapkan selamat hari lahir ke-96 NU. Semoga NU terus menjadi bagian penting dan garda terdepan penjaga Pancasila dan NKRI sesuai ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah,” ujar Puan dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Kamis (3/3). Seluruh rangkaian kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Cucu Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia Sukarno itu mengaku bangga bisa bersilaturahmi dengan keluarga NU di Ponpes Da’arut Thayyibah.
Puan menyatakan ingin mengikuti jejak kedekatan sang kakek dengan NU sejak era kemerdekaan dulu.
“Saya datang untuk meneruskan silaturahmi Bung karno dengan warga Nahdliyin, khususnya Muslimat NU. Ini pertemuan pertama, Insya Allah bukan yang terakhir,” ungkapnya.
“Saya merasa ini bagian dari rumah saya karena keramahaan Nyai dan para Muslimat. Ini seperti datang ke rumah saya. Dengan silaturahmi ini saya minta doa kepada yang hadir agar Indonesia ke depan jadi lebih baik,” tambah Puan.
Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu pun memuji peran Muslimat NU dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan cita-cita nasional secara mandiri.
Apalagi Muslimat NU bergabung bersama elemen perjuangan perempuan lainnya, terutama organisasi yang tergabung dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani), sebuah federasi organisasi wanita tingkat nasional.
“Visi dari Muslimat NU adalah untuk mewujudkan masyarakat sejahtera berkualitas, dijiwai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diridhoi Allah SWT,” sebut Puan.
Puan juga menyinggung konsistensi NU yang sejak lahir sampai sekarang menjadi salah satu benteng utama Pancasila dan NKRI.
Hal tersebut termuat dalam deklarasi tentang hubungan Pancasila dengan Islam yang dirumuskan sejumlah Kiai pada Musyawarah Nasional Alim Ulama NU tahun 1983 di Sukorejo, Situbondo.
“Deklarasi tersebut kemudian ditetapkan pada Muktamar 1984 dalam bentuk penerimaan Pancasila sebagai asas organisasi dengan menyatakan ‘Indonesia sebagai negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan ini merupakan bentuk final. NU menjadi ormas pertama yang menerima Pancasila sebagai asas organisasi menegaskan bahwa Pancasila NU adalah mu’ahadah wathaniyah (kesepakatan kebangsaan),” lanjut Puan.
Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini, hubungan harmonis serta kedekatan antara kaum nasionalis dan golongan Islam inilah yang menjadi salah satu faktor penting masih berdiri tegaknya Indonesia.
Terutama di tengah upaya mempertentangkan antara agama dan negara, antara golongan Islam dan golongan nasionalis. Bahkan upaya-upaya mempertentangkan negara Pancasila dengan negara Khilafah.
“Sebagai kader NU, para Muslimat NU tentu tidak akan termakan upaya adu domba tersebut. Kader-kader Muslimat NU pasti memegang teguh ajaran tokoh NU, KH. Ahmad Siddiq. Bahwa trilogi Ukhuwah, yakni Ukhuwah Islamiah (persaudaraan sesama umat islam), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia) adalah pedoman hidup berbangsa dan bernegara kita sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” jelas Puan.
Di sisi lain, para santri disebut Puan harus bersyukur karena Indonesia sangat kondusif terhadap dunia pendidikan pesantren. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya alumni pendidikan pesantren yang telah berkiprah di berbagai bidang pengabdian bangsa dan negara. Kementerian Agama mencatat kini terdapat 26.973 pondok pesantren tersebar di seluruh daerah di Indonesia pada 2020.
Sementara itu berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, jumlah pesantren di Indonesia pada Triwulan I 2021 ada sebanyak 31.385 ponpes dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang.
“Kita juga patut bersyukur, indonesia sudah memiliki UU No. 18/2019 tentang pesantren. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren,” kata legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V ini.
Puan menyatakan, Perpres Nomor 82 tahun 2021 mengatur tentang Dana Abadi Pesantren, yaitu dana yang dialokasikan khusus untuk pesantren.
Puan menerangkan dana tersebut bersifat abadi untuk menjamin keberlangsungan pengembangan pendidikan pesantren yang bersumber dan merupakan bagian dari Dana Abadi pendidikan.
“Presiden RI Joko Widodo, ketika terpilih menjadi Presiden, pada 22 Oktober 2015 secara resmi mengeluarkan Keppres Nomor 22 tahun 2015 yang menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” kata politikus PDI-Perjuangan ini menutup pernyataannya.
Di akhir acara, Puan memberikan bantuan untuk 20 musala yang di sekitar Pondok Pesantren Da’arut Thayyibah.
Sementara itu, Nyai Thayyibah berterima kasih atas kehadiran Puan. “Saya sangat gembira atas kedatangan Ibu Puan Maharani. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan semua langkah ibu,” ujar Nyai Thayyibah. (RO/OL-09)
KETUA DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti surat dari Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Direktur Utama Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Marwan al-Sultan, yang tewas dalam serangan udara Israel.
KETUA DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan perlindungan kepada seorang selebgram asal Indonesia yang ditahan oleh otoritas Myanmar.
Puan Maharani mengatakan seluruh partai politik akan berkumpul membahas putusan MK soal pemisahan pemilu nasional dan Pemilu lokal.
Puan belum melihat langsung surat usulan Forum Purnawirawan TNI yang mendesak pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
DPR RI berpeluang membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengevaluasi penyelenggaraan Haji 2025
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved