Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PENGELOLAAN hutan telah mengalami pergeseran paradigma. Hutan tidak lagi dipandang sebatas hanya kayu. Kini, pengelolaannya menitikberatkan hutan sebagai sebuah kesatuan lanskap atau landscape based forest management.
"Hutan itu menawarkan jasa lingkungan atau jasa ekosistem (ecosystem services) yang luar biasa. Sehingga dalam pengelolaannya, tidak hanya menimbang komponen vegetasi, tetapi ada komponen lain seperti air, biodiversitas, begitu pula masyarakat dan hal lain yang merupakan satu kesatuan dalam ekosistem itu," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam keterangan resmi, Rabu (23/3).
Masyarakat sebagai komponen dari lanskap tersebut, kata dia, menjadi bagian penting dan paling dinamis. Oleh karena itu, Pemerintah sangat menghargai inisiatif masyarakat untuk menjaga sekaligus memulihkan hutan dan lingkungan.
Alue menyampaikan, upaya pemulihan lingkungan ini juga erat kaitannya dengan komitmen Indonesia di kancah global dalam pengurangan emisi, dalam rangka mengendalikan gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Keseriusan Indonesia ini diterjemahkan ke dalam NDC, yang menargetkan pengurangan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030 dengan upaya sendiri atau 41% dengan dukungan internasional. Dari angka tersebut, sektor kehutanan dan tata guna lahan menjadi kontributor terbesar.
"Salah satu upaya di sektor kehutanan yaitu dengan penanaman pohon, karena dengan menanam akan terjadi sekuestrasi karbondioksida yang disimpan dalam biomassa pohon, yang disebut karbon. Dengan semakin banyak kita menanam, semakin besar serapan CO2 di ekosistem hutan kita," terang Alue.
Baca juga: KLHK Percepat Proses Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Wilayah IKN
Semangat masyarakat untuk menanam pohon inilah yang turut digelorakan oleh Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) sebagai inisiator kegiatan Deklarasi Peduli Hutan Indonesia.
"Harapannya, inisiatif seperti dilakukan YPHI ini terus bergulir dan berkembang di daerah lain, menjadi gerakan di masyarakat yang lebih luas. Ini menumbuhkan optimisme bagi kita semua agar tutupan hutan, jasa lingkungan, biodiversitas dan kesejahteraan masyarakat juga pulih," ungkap Alue.
Dukungan untuk gerakan menanam pohon untuk pemulihan lingkungan juga disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro.
"Saya mendukung gerakan ini ke depannya. Mari kita terus perluas ini, kalau perlu diusulkan untuk ada satu hari khusus semua masyarakat Indonesia ikut menanam pohon," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum YPHI Transtoto Handhadhari mengatakan pihaknya berharap dapat mengubah cara pandang (mindset) masyarakat umum terhadap hutan. Dia mengajak masyarakat untuk bersama bertekad melestarikan berbagai fungsi hutan yang sangat penting bagi kehidupan.
"Kami juga siap untuk selalu membantu pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan hutan," ucap Transtoto.(OL-5)
KLHK melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyegel empat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Pada ajang ESG Award by Kehati 2025, BRI Ventures, perusahaan modal ventura milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), meraih penghargaan Best Investor on Impact Investment.
PELAKSANAAN Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi daerah.
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved