Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama pihak terkait menyiapkan langkah pengamanan jalur lintas gajah di KM 69 – KM 74 Tol Pekanbaru-Dumai. Hal ini dilakukan untuk mencegah berulangnya kejadian saat seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumateranus) liar melintas di jalan tol km. 73 +250 m.
Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara, menyampaikan pihaknya telah melakukan pertemuan bersama para pihak. Dari rapat tersebut, disepakati untuk ke epannya akan ditingkatkan komunikasi antarpihak dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
“Kami akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pihak Perencana Pembangunan Jalan Tol (pusat) guna membahas efektivitas underpass dan pagar pembatas ruas jalan tol pada jalur lintasan gajah, agar pada saat musim hujan underpass tetap dapat dilalui gajah dan gajah tidak melintas pada ruas jalan. Yang terdekat, akan dilakukan pembersihan pada underpass yang mengalami pendangkalan,” kata Fifin dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (19/2).
Baca juga: Pengamat: Pola Asuh Baik Cegah Perkawinan Anak
Baca juga: Penguatan Layanan Telemedisin Diharapkan Kurangi Beban Rumah Sakit
Untuk mencegah gajah melintasi jalan tol, akan dilakukan penanaman pengkayaan pakan gajah jenis Pisang di luar pagar pengaman di sepanjang jalur lintasan gajah. Sedangkan, pada kanan kiri ruas jalan tol yang menjadi lintasan gajah, akan dilakukan penanaman tanaman yang tidak disukai gajah.
Sebagai pengamanan di area badan tol, akan dibuat marka kejut / rubber strip sebagai peringatan pada pengguna jalan agar mengurangi kecepatan pada jalur lintasan gajah. Selanjutnya, akan dibahas tentang rencana pembuatan pagar besi pengaman pada kanan kiri ruas jalan tol yang menjadi jalur lintasan gajah, agar gajah tidak dapat melintas pada ruas jalan tol.
Lebih lanjut, Fifin menjelaskan untuk memudahkan pemantauan pergerakan gajah, PT. Hutama Karya akan mendukung untuk mengadakan GPS Collar. Kemudian, akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada tim operasioal jalan tol Pekanbaru – Dumai.
“Kami juga akan melakukan optimalisasi pemantauan GPS Collar melalui Whatsapp group antara Balai Besar KSDA Riau, PT. Hutama Karya dan Rimba Satwa Fondation (RSF) guna memudahkan pemberian informasi arah pergerakan gajah. Saya kira perlu juga disusun SOP Mitigasi Interaksi Gajah dengan operasional Tol Pekanbaru Dumai,” terang Fifin.
Sebelumnya, Balai Besar KSDA Riau menerima laporan dari pengelola jalan tol PT. Hutama Karya bahwa seekor Gajah Sumatera liar terpantau melintas di jalan tol km. 73 +250, Senin pagi (14/2). Balai Besar KSDA Riau segera menurunkan tim untuk mengecek lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, gajah liar yang diketahui bernama Condet tersebut berasal dari arah SM. Giam Siak Kecil. Dia berjalan tidak melalui terowongan pada km. 72, karena pada malam harinya telah turun hujan yang lebat sehingga terowongan tersebut, yang merupakan aliran air, tertutup oleh limpahan air hujan sampai batas menutup terowongan. Hal ini menyebabkan Gajah Condet keluar dengan cara merobohkan pagar bagian atas dan melewatinya menyeberangi jalan tol menuju kawasan SM. Balai Raja.
Pantauan terakhir berdasarkan koordinat GPS Collar yang terpasang pada Gajah Condet, gajah tersebut berada di kawasan SM Balai Raja (4 km dari jalan tol). (H-3)
Penetapan legalitas hutan adat mengutamakan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah berkepanjangan di kemudian hari.
SEJAK lima tahun terakhir, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap redistribusi aset melalui program Reforma Agraria.
Masyarakat adat yanMasyarakat yang masih mengandalkan tradisi turun-temurun dalam pengelolaan hutan adat sering kali tidak berdaya saat menghadapi kepentingan pihak eksternal
Kawasan gunung tampak gundul. Pohonpohon ditebang, lubang-lubang bekas galian tambang pun terlihat jelas.
PADA 2020 berdasarkan data KLHK luas hutan di seluruh Indonesia mencapai 95,6 juta hektare.
PAVILIUN Indonesia memaparkan sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim dan keberhasilannya di ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-24) di Katowice, Polandia.
Kesejahteraan dan konservasi gajah sangatlah diperlukan.
Seekor anak gajah jantan dan seekor anak jerapah jantan itu lahir bersamaan pada 5 September 2022 lalu.
Big Tim ditemukan mati karena penyebab alami di Taman Nasional Amboseli yang berada di kaki gunung Kilimanjaro.
Banyak gajah wisata di Thailand tidak diberi makan, bahkan dipaksa mengemis di jalanan.
Selama dua bulan terakhir, ratusan gajah Afrika di Botswana ditemukan mati secara misterius. Dilaporkan BBC, hal itu belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia.
SELAMA dua bulan terakhir, ratusan gajah Afrika di Botswana ditemukan mati secara misterius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved