UI dan Pertamina Berkolaborasi Dorong Percepatan Inkubasi Bisnis

Mediaindonesia.com
11/2/2022 16:50
UI dan Pertamina Berkolaborasi Dorong Percepatan Inkubasi Bisnis
Ada beberapa skema pendanaan inkubasi bisnis dari pihak internal (DISTP UI) dan eksternal (perusahaan swasta maupun BUMN).(DOK Humas UI.)

UNIVERSITAS Indonesia (UI) melalui melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) menggandeng Pertamina mengadakan sosialisasi program pendanaan inkubasi bisnis--baik internal maupun eksternal UI--pada Rabu (9/2). Pendanaan inkubasi bisnis ini merupakan program pendampingan dari DISTP UI untuk sivitas akademika UI dalam pengembangan dan pembiayaan usaha rintisan yang berbasis inovasi. 

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami, dan menghadirkan narasumber Direktur DISTP UI Ahmad Gamal, dan Manajer New Ventura Incubation dan PMO Pertamina Luthfi Romadhon. Menurut Nurtami, kerja sama di antara kedua institusi merupakan langkah percepatan pertumbuhan start-up energi di Indonesia. Program kolaborasi antara Pertamina dan DISTP UI diberi nama Pertamina XScouts. Ini diharapkan mampu membangkitkan gairah inovator UI untuk membawa karya yang memiliki business value dan tumbuh menjadi perusahaan energi nasional.

Sejak 2016, kata Nurtami, UI memfasilitasi inventor melalui program inkubasi bisnis yang bertujuan memvalidasi invensi hingga memasarkannya melalui perusahaan rintisan dan lisensi. Selama periode 2016–2019, terdapat 144 invensi yang diinkubasi oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DIIB). "Pada 2020, program ini dilanjutkan oleh DISTP UI dan telah menginkubasi 22 perusahaan rintisan," kata Nurtami. 

Ada beberapa skema pendanaan inkubasi bisnis dari pihak internal (DISTP UI) dan eksternal (perusahaan swasta maupun BUMN) untuk peneliti, dosen, mahasiswa, dan alumni UI. Berbagai skema pendanaan ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengomersialisasikan produk secara bersamaan. Subdirektorat Inkubasi Bisnis membantu dosen dan mahasiswa mengomersialisasi inovasi secara mandiri dengan mendirikan usaha rintisan. Subdirektorat Inkubasi Bisnis juga melakukan berbagai kegiatan crowdfunding dan mendatangkan venture capitalist untuk menanamkan saham di start-up yang dibina oleh DISTP UI.

Untuk mengajukan pendanaan inkubasi bisnis ke DISTP UI, pengusul dapat memberikan proposal bisnis yang akan diseleksi. Selanjutnya, ada pendampingan untuk menentukan kategori inovasi bisnis mereka. "Jika masih berupa ide, proposal mereka tergolong problem solution fit (PSF). Namun, jika sudah memiliki prototipe produk, mereka dapat mengajukan pendanaan pada skema product market fit (PMF). Apabila mereka sudah memiliki produk yang mapan dan siap untuk melegalkan usaha, DISTP akan memfasilitasi pada skema scale up. Masa inkubasi dilakukan selama bisnis berjalan dan seluruh usaha rintisan akan diikutsertakan dalam program pendanaan dari eksternal UI," kata Gamal.

Selain pendanaan internal, para inovator berkesempatan mengajukan pendanaan eksternal melalui program Pertamina XScouts atau Platform Open Innovation PT Pertamina Persero. Peserta mengajukan proposal melalui DISTP UI untuk selanjutnya diseleksi pada program tersebut. Luthfi selaku perwakilan dari Pertamina menjelaskan, program Pertamina XScouts merupakan kolaborasi Pertamina dengan usaha rintisan untuk mengakselerasi pertumbuhan kedua pihak melalui value creation program pada area yang difokuskan. 

"Pertamina XScouts berfokus pada empat bidang yaitu clean energy (NRE), electrification, petrochemical & derivatives (termasuk nonhidrokarbon), dan supporting technology (digital solution)," kata Luthfi. Dalam program XScouts, terdapat dua jalur inkubasi. Pertama, bisnis yang sudah memiliki traction (daya tarik) dapat langsung diajukan. Pertamina mencari usaha yang inovatif, baik dari teknologi maupun model bisnis, dan dapat tumbuh bersama Pertamina (partnership program). Kedua, dapat mengajukan usulan melalui growth program--bagi start-up yang ingin tumbuh bersama Pertamina setelah melalui program inkubasi. 

Growth program dapat diikuti oleh bisnis yang masih membutuhkan validasi. "Yang terpenting, bisnis bukan soal kami bisa membuat apa. Namun, masalah yang ada di lapangan yang dapat diselesaikan dengan inovasi. Karena jika berangkat dari kami bisa membuat apa, bisnis hanya berpusat pada vendoring," kata Luthfi.

Baca juga: Sosiologi UI Buka Peluang Mahasiswa S1 Jadi Peneliti

Bentuk kolaborasi antara Pertamina dan start-up dapat berupa aplikasi teknologi hasil inovasi, kerja sama perluasan channel to market, access to expertise, dan kerja sama bisnis lain. Pengusul ide dalam program inkubasi bisnis dapat mengecek laman website DISTP UI (distp.ui.ac.id) untuk persyaratan dan ketentuan lebih lanjut. Dengan menjadi salah satu mitra dalam program yang sudah diluncurkan sejak September 2021, UI diharapkan mampu menghadirkan inovator-inovator unggul Indonesia yang mampu berkontribusi untuk negeri. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya