Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
ANGGOTA Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya mengatakan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus dibentengi dari paham-paham yang ingin merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut dia, paham tersebut, seperti intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang harus dibentengi dengan nasionalisme dan kejayaan bangsa.
"Generasi muda harus tahu bagaimana pejuang meraih kemerdekaan, juga kiprah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam dengan penuh toleransi tanpa harus menyakiti agama lain. Juga bagaimana dulu kerajaan-kerajaan besar lewat peninggalan-peninggalannya yang luar biasa," ujar Habib Luthfi seperti dilansir Antara di Jakarta, Selasa (8/2).
Habib Luthfi mengaku telah mempelajari makna kebinekaan dan toleransi di Indonesia. Dari situ ia mengaku kagum dengan para pendahulu bangsa yang mampu menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam bingkai NKRI.
Ia pun berkesimpulan bahwa setelah membolak-balik sejarah, bangsa Indonesia ternyata bukan keturunan bangsa penjajah, tetapi bangsa yang rasional, intelektual. Ini menjadi tantangan bersama agar NKRI tetap jaya di tengah gangguan berbagai paham-paham transnasional.
"Yang jadi pertanyaan, apakah generasi penerus ini sudah dipersiapkan untuk menjawab tantangan tersebut," tanya Habib Luthfi saat menjadi narasumber Silaturahim dan Dialog Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan Forkopimda, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme Provinsi Banten, di Pondok Pesantren Nurul Falah, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin (7/2).
Dalam hal ini, Habib Luthfi mendukung upaya BNPT dalam melindungi generasi muda dari paham radikal terorisme. Menurut dia, kegiatan silaturahim dan dialog kebangsaan ini sangat bagus untuk menggugah pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk bersatu memerangi paham kekerasan tersebut, sekaligus memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya nasionalisme.
Baca juga: Pamulang Juara MTQ XIII Tangsel
"Generasi muda harus mencontoh bagaimana dulu Kerajaan Majapahit mampu menyatukan Indonesia. Saat itu Raja Hayam Wuruk atau Brawijaya dalam melakukan pendekatan terhadap umat Islam sampai memberikan tanah di Ampel. Pada waktu itu, Menteri Pertanian dan Menteri Ekonomi yang diangkat adalah Maulana Malik Ibrahim, sementara Menkeu Maulana Asmorodono," kata Habib Luthfi.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa nasionalisme menjadi sangat penting diberikan generasi muda di tengah 'serangan' ideologi radikal terorisme yang mengancam kehidupan harmoni di NKRI.
Menurutnya, BNPT menggunakan tagline 'Indonesia Harmoni', karena dengan menjaga kerukunan, semangat persatuan yang bisa mewujudkan tujuan akhir bagaimana Indonesia tetap harmoni.
"Mengapa nasionalisme dan harmoni ini harus dibicarakan di tengah kemajemukan Indonesia? Karena salah satu tantangan bangsa saat ini adalah mengatasi paham radikal terorisme yang berkembang sebagai ideologi berbasis kekerasan," kata Boy Rafli.
Ia menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun adalah sebuah hal yang tabu dan dilarang di Indonesia oleh konstitusi NKRI. Karena itu, keseimbangan dan harmoni dalam berbangsa dan bernegara harus terus dijaga untuk mencegah ideologi berbasis kekerasan, intoleran, tidak mengakui negara, menghalalkan kekerasan dalam mencapai tujuan, dan sangat mungkin antikemanusiaan dan melanggar ajaran agama.
Dia memaparkan bahwa ideologi kekerasan berkembang dalam 20 tahun terakhir. Tidak hanya berdampak di Indonesia, tapi seluruh negara di dunia. Umumnya ideologi terorisme berlatarbelakang pemaksaan ideologi, kedua memiliki tujuan politik, ketiga ingin mengganggu ketenteraman masyarakat. (Ant/S-2)
Acara diskusi bertajuk Silaturahmi Kebangsaan ini seharusnya diselenggarakan di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan. Namun, pihak Balai Sudirman membatalkan kegiatan tersebut.
Diharapkan tidak ada hal-hal yang menganggu terlaksananya acara diskusi Silaturahmi Kebangsaan pada 14 Oktober 2024.
Bamsoet mengatakan agenda silaturahmi kebangsaan dengan keluarga Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak lepas dari peran Fraksi PKB.
Selama ini kelompok terorisme selalu menggunakan dalil-dalil agama dalam membenarkan aksi mereka.
“Umpama pendidikan vokasi di tingkat sekolah, santri-santri agar mereka punya keterampilan hidup, kedua kolaborasi produk,”ungkap Ganjar.
“Ini ada komunitas agama Kristen, mereka menyampaikan seluruh unek-uneknya dan menurut saya bagus,” kata Ganjar
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pemerintah Indonesia akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jamaah haji.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
KELOMPOK Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bidang Kerjasama Internasional Darmansjah Djumala menegaskan pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) pantas diapresiasi.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved