Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KASUS malaria di daerah endemi mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun lalu. Di antaranya, Sumatra Utara yang meningkat 1.531 kasus menjadi 2.529 kasus, dari sebelumnya 998 kasus pada 2020.
Lalu, peningkatan juga terjadi di Lampung sebanyak 132 kasus, dari semula 424 kasus pada 2020 menjadi 556 pada 2021. Selain itu, di NTB meningkat 114 kasus dari yang tadinya 247 kasus pada 2020 menjadi 351 pada 2021.
"Di Papua cukup tinggi peningkatan kasusnya, yakni hingga 26.880 kasus menjadi 243.721, dari yang tadinya 216.841 kasus pada 2020," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Didik Budijanto, Minggu (6/2).
Baca juga: Waspadai Potensi Peningkatan Kasus DBD Hingga April
Kementerian Kesehatan memiliki target eliminasi malaria sepenuhnya pada 2030. Pencapaian eliminasi malaria dilakukan secara bertahap. Mulai dari kasus terakhir penularan setempat pada 2025, semua provinsi mencapai eliminasi malaria pada 2028, hingga Indonesia mencapai eliminasi pada 2030.
Meskipun ada pandemi covid-19, lanjut dia, target tersebut tidak akan berubah. "Rencana eliminasi malaria tetap secara nasional pada 2030. Setiap tahunnya selalu ada target kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikasi eliminasi," paparnya.
"Bahkan di 2021 kemarin, target yang ditetapkan 345 kabupaten/kota yang eliminasi, kami mencapai dan melebihi target, yaitu 347 kabupaten/kota yang eliminasi," sambung Didik.
Baca juga: Sebanyak 5,5 Juta Masyarakat Indonesia Telah Disuntik Booster
Dalam upaya mencapai eliminasi malaria pada 2030, salah satu strategi pemerintah pusat adalah mendorong komitmen pemerintah daerah, khususnya daerah endemis tinggi. Itu dalam hal pengendalian malaria, serta dukungan aktif dari segenap pemangku kepentingan dan masyarakat lokal.
Meningkatnya kasus penyakit tular vektor dikatakan pakar kesehatan masyarakat Kementerian Kesehatan Malaysia Rohaida Ismail, disebabkan perubahan iklim akibat pemanasan suhu global. Salah satu vektor penyakit yang beresiko tinggi di kawasan Asia adalah nyamuk.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kawasan Asia memiliki jumlah kematian akibat kasus penyakit malaria dan demam berdarah tertinggi nomor 2 setelah Afrika. Jika tidak ada upaya mengawal perubahan iklim, angka kematian akibat malaria dan demam berdarah bisa mencapai 2.700 jiwa dalam setahun.(OL-11)
Rencana operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya pencegahan akan dilaksanakan di enam provinsi rawan karhutla.
Indonesia telah berhasil menurunkan angka deforestasi sampai titik terendah pada tahun 2021-2022 sebesar 104 ribu ha.
Kolombia berencana mengurangi sebagian dari 166 kuda nil yang diimpor Pablo Escobar tahun 1980an guna mengendalikan populasinya di Sungai Magdalena.
Penerapan nilai ekonomi karbon diharapkan dapat menjadi mekanisme untuk menjadikan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim lebih efektif, efisien, inklusif, dan transparan.
Dosen IPB Dr. Arinana, S.Hut, MSi menyampaikan tentang semakin kurangnya kayu alami dengan tingkat keawetan kayu di atas 5 tahun.
Kementan terus melakukan monitoring perkembangan budidaya padi di daerah, khususnya bergerak cepat mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
Diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global.
PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan peringatan wabah malaria setelah sejumlah kasus lokal ditemukan di dua negara bagian.
Pihak berwenang kini sedang mencari kemungkinan kasus lainnya dan tindakan pengawasan.
Kementerian Kesehatan mencatat, pada 2022, kasus malaria di wilayah tersebut hanya terjadi pada 21 orang.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 5 provinsi dan 9 kabupaten/kota yang dinyatakan eliminasi malaria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved