Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 6 - 7 Februari 2022.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 7 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
"," kata Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko dalam keterangannya Minggu (6/2).
Baca juga: Rajut Kebhinekaan untuk Luruskan Sejarah Para PahlaKecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda, perairan Banten, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Talaudwan Bangsa
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Nias, Selat Sunda bagian utara, perairan selatan Bali - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan P. Sawu, Laut Sawu bagian selatan, perairan Kupang - P. Rotte, Laut Natuna, perairan timur Kep. Bintan - Kep. Lingga, Selat Karimata, perairan Bangka Belitung, Laut Jawa bagian barat - timur, perairan utara Jawa Barat - Jawa Timur, Selat Makassar bagian tengah dan utara, perairan Balikpapan, perairan Samarinda - Bontang, perairan Kalimantan Utara, perairan utara dan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Papua.
Lalu, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai, perairan selatan Jawa Barat - Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Barat - Jawa Timur, perairan Kep. Anambas, perairan selatan Kep. Natuna, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua Barat.
"Gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, perairan utara Kep. Natuna, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Bengkulu - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Banten," sebutnya
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya.
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Kabar gembira datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG mengatakan masih diperlukan lebih banyak riset dan observasi terkait subduksi dan potensi kegempaan di wilayah Selat Sunda dan Selatan Jawa.
BMKG juga telah memasang sebanyak 15 sirine untuk evakuasi, yang sebelumnya hanya dua pada tahun 2018
Contoh dari gempa megathrust yang terkenal adalah Gempa dan Tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang terjadi di lepas pantai Sumatra dan menyebabkan kehancuran besar di beberapa negara
Masyarakat dan nelayan diimbau untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
GUNUNG Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengeluarkan erupsi pada pukul 02.42 WIB.
DALAM menghadapi Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023, Bank Indonesia dan perbankan di Lampung melayani penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat di atas kapal feri Selat Sunda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved