Presiden Jokowi: Tangani Omikron Secara Berbeda

 Andhika Prasetyo
01/2/2022 10:40
Presiden Jokowi: Tangani Omikron Secara Berbeda
Presiden Jokowi meminta jajarannya memperkuat sistem kesehatan di sisi hilir.(ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan jajaran menterinya melakukan upaya-upaya ekstra guna menekan jumlah kasus aktif covid-19 yang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus aktif melonjak 910% dari 6.108 kasus di 9 Januari menjadi 61.718 kasus di 30 Januari.

"Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita. Sekali lagi, kita harus hati-hati dalam menyikapi ini," tegas Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas terkait evaluasi PPKM sebagaimana disiarkan Sekretariat Kabinet, Selasa (1/1).

Kepala negara melihat omikron, yang merupakan salah satu pemicu kenaikan kasus, memiliki karakter yang berbeda dengan delta. Oleh karena itu, penanganan juga harus dilakukan secara spesial.

Baca juga: Jabar dan Banten Sumbang 90,4 Persen Kasus Dalam Sepekan

Dalam jangka pendek, ia meminta jajarannya memperkuat sistem kesehatan di sisi hilir.

"Lakukan sosialisasi dan edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala. Beri penjelasan bahwa mereka bisa melakukan karantina mandiri, konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedicine. Stok obat-obatan di apotek-apotek juga betul-betul harus dikontrol," ucap Jokowi.

Selain itu, Presiden juga meminta para pembantunya melakukan pencegahan transmisi lokal di dalam negeri, terutama di provinsi-provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif terbesar di Indonesia seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

"Kemudian, pintu-pintu masuk juga harus diperketat. Pelaksanaan proses karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri harus dipatuhi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," tegas mantan wali kota Solo itu.

Selanjutnya, Jokowi meminta pelaksanaan vaksinasi covid-19 terus diakselerasi di seluruh Tanah Air.

"Saya minta terus dipercepat vaksinasi dosis satu, dosis dua, juga booster terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia," tandasnya.

Kepada masyarakat, Jokowi mengimbau untuk tidak panik berlebihan dan tetap tenang. Selama publik menjalankan protokol kesehatan secara ketat, ia yakin persoalan tersebut bisa diatasi dengan baik. (Pra/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya