Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PSIKOLOG klinis Inez Kristanti, membagikan sejumlah kiat konkret yang bisa dilakukan dalam keseharian untuk melatih self love atau mencintai diri sendiri.
Menurut Inez, self love merupakan suatu kondisi ketika diri sendiri merasa layak untuk dicintai dan diprioritaskan. Jika seseorang belum mampu merasakan kelayakan tersebut, paling tidak ia memiliki kemauan untuk memotivasi dirinya sendiri untuk merasakan hal tersebut.
Inez mengakui konsep self love tampak mudah ketika dibicarakan namun lebih sulit dan menjadi tantangan tersendiri ketika dijalankan setiap hari.
Baca juga: Pilih Self Reward Harus Bijak Agar tidak Rugi
"Siapapun kita, apapun latar belakang kita, masa lalu kita, bentuk badan kita, kita semua itu berharga dan layak untuk dicintai," ujar psikolog lulusan Universitas Indonesia itu dalam sesi bincang-bincang virtual, dikutuip Jumat (28/1).
Ia menegaskan self love merupakan sebuah perjalanan dalam hidup manusia yang akan selalu berproses dan tidak pernah selesai. Konsep self love, lanjut Inez, hendaknya tidak dijadikan sebagai tujuan hidup.
"Ada masanya mungkin kita merasa down, kita butuh teman-teman kita untuk lebih menyemangati kita atau butuh hal-hal lain untuk bisa membuat kita melihat diri kita sendiri secara lebih positif dan mengapresiasi, kadang itu susah, tapi tidak apa-apa," katanya.
Pada dasarnya, kata Inez, manusia mustahil untuk selalu merasa dan berpikir positif, bahkan ada kalanya seseorang menjadi sulit untuk melihat hal-hal positif di dalam dirinya sendiri
"Jadi, yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan usaha, misalkan langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk bisa mengingatkan kepada diri sendiri bahwa kita berharga," tutur psikolog yang berpraktik di Angsamerah Institution itu.
Berikut adalah empat hal konkret yang bisa Anda lakukan untuk belajar dan melatih self love.
Untuk memberi gambaran perihal ini, Inez menganalogikan tubuh dan jiwa manusia seperti ponsel yang kadang kala mengalami kondisi kehabisan daya sehingga membutuhkan waktu untuk mengisi ulang energi dan mengistirahatkannya.
"Kalau baterai handphone low-bat, kita panik, kan? Kenapa kalau diri sendiri low-bat dibiarkan? Kita juga dalam tanda kutip ada baterainya, butuh di-charge juga dengan hal-hal yang mungkin bisa meningkatkan energi kita dan membuat kita jadi lebih beristirahat," katanya.
Ia menegaskan pentingnya mendengarkan kebutuhan diri sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut, dimulai dengan hal yang paling sederhana seperti kualitas tidur harian.
Selain itu, ia juga menyarankan agar seseorang bisa memisahkan dan mengatur lebih bijak antara jam kerja dengan jam istirahat.
"Memisahkan mana jam kerja dan istirahat itu adalah salah satu contoh mendengarkan kebutuhan diri sendiri yang bisa didisiplinkan di kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Menurut Inez, berkata tidak atau menolak permintaan bantuan dari orang lain bukan berarti mengindikasikan seseorang jahat atau tidak baik. Ada kalanya kita memberi batasan pada diri sendiri ketika merasa tidak mampu menolong atau memenuhi permintaan orang lain.
Ia mengingatkan bahwa ketika hendak menolak permintaan orang lain, sebaiknya menggunakan komunikasi yang lebih asertif dengan sopan dan tegas sehingga lawan bicara tidak merasa tersinggung.
"Me time ini sebetulnya tidak membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Boleh beberapa menit saja untuk melakukan sesuatu yang memang untuk diri kita sendiri. Yang dilakukan itu memang karena kita mau bukan karena kita harus," kata Inez.
Me time bisa dilakukan dalam bentuk apapun, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk menikmati waktu.
Menurut Inez, me time bermanfaat untuk kesehatan mental diri sendiri sebab tidak selamanya hidup seseorang hanya dilakukan untuk orang lain.
Biasanya, banyak kasus orang mengalami overthinking atau berpikir berlebihan terkait dengan hal-hal yang tidak bisa diubah atau di luar kendali diri sendiri.
"Misalkan, situasi pandemi ini. Pandemi selesainya kapan, kita kan juga tidak bisa ubah, ya, kita tidak bisa kendalikan. Tapi, kita bisa melakukan hal-hal apa sih yang bisa kita ubah, lalu kita pisahkan," kata Inez.
Ia menyarankan untuk menuliskan dalam kolom terpisah, daftar apa saja apa yang berada di bawah kendali pada sisi kolom kiri dan apa saja yang ada di luar kendali pada sisi kolom kanan.
"Pisahkan kedua hal itu dan fokus ke hal-hal yang ada di bawah kendali. Kalau misalkan kita tidak memisahkan ini, kepala kita jadi ruwet sehingga tidak terlalu merasa bahagia. Dengan memisahkan keduanya, ini juga bisa jadi bentuk self love," terang Inez. (Ant/OL-1)
Bingung memilih jam tangan? Simak tips berikut yuks sebelum menentukan membeli aksesori mana yang menarik.
Rambut yang lembut dan sehat mencerminkan kesehatan rambut yang optimal. Berikut beberap tips merwat rambut dari ahli rambut drĀ Nevtrisia Pratama, Sp. DVE.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Keluar dari zona nyaman bukan hal yang mudah, tapi penting meningkatkan kualitas hidup seseorang. Simak tips untuk keluar dari zona nyaman.
Psoriasis adalah gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan dan penumpukan sel kulit, yang dapat mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Hal terpenting dalam memilih skincare adalah pastikan kita paham terhadap 2 hal, yakni jenis kulit kita serta kandungan di dalam produk yang akan digunakan.
Menurut data dari McKinsey Health Institute pada July 2023, konsumen menghabiskan sekitar USD1,5 triliun per tahun untuk layanan dan produk self-care.
"Kita harus sayangi tubuh dengan cara makan sehat. Segala jenis penyakit datang dari perut jadi harus jaga pola makan baik."
MENCINTAI diri sendiri atau self love bukanlah tanda kesendirian atau kekurangan cinta, melainkan suatu bentuk penghargaan terhadap nilai diri.
Penelitian menunjukkan 81% perempuan menikah merasa egois meluangkan waktu untuk diri sendiri karena ekspektasi sosial yang memprioritaskan orang lain.
Pada tahun itu pula, Cantika mengaku akhirnya ia bisa berdamai dengan penyakit autoimun yang ia derita sejak 2011.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved