Vaksin Covid-19 Tunjukkan Kemanjuran Tinggi terhadap Infeksi Parah Omikron

Mediaindonesia.com
23/1/2022 11:27
Vaksin Covid-19 Tunjukkan Kemanjuran Tinggi terhadap Infeksi Parah Omikron
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin covid-19 dosis ketiga kepada anggota polisi di Polres Kediri Kota, Jatim, Sabtu (22/1).(Antara/Prasetia Fauzani.)

VAKSIN dan booster covid-19 memiliki kemanjuran yang sangat tinggi terhadap sakit yang parah selama gelombang virus omikron. Ini ditunjukkan studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Jumat (22/1).

Makalah itu mengevaluasi data dari lebih dari 300.000 kunjungan ke unit gawat darurat, klinik perawatan darurat, dan rawat inap di 10 negara bagian dari 26 Agustus 2021 hingga 5 Januari 2022. Selama periode varian delta dominan, kemanjuran vaksin terhadap rawat inap covid-19 mencapai 90% antara 14-179 hari setelah dosis dua vaksin. 

Angka itu turun menjadi 81% lebih dari 180 hari setelah dosis kedua dan naik menjadi 94% dalam 14 hari atau lebih setelah dosis ketiga. Setelah omikron menjadi dominan, perkiraan kemanjuran vaksin terhadap rawat inap antara 14-179 hari setelah dosis dua mencapai 81%, sekitar 57% setelah lebih dari 180 hari dari dosis dua, dan 90% 14 hari atau lebih setelah dosis tiga.

Makalah CDC kedua, berdasarkan data dari 25 negara bagian dan yurisdiksi lokal AS, menemukan bahwa kemanjuran vaksin terhadap infeksi berkurang dari 93% sebelum delta menjadi sekitar 80% ketika delta menjadi dominan. Meskipun demikian, perlindungan terhadap kematian tetap stabil dan tinggi pada 94%.

Kemanjuran vaksin melawan infeksi turun menjadi 68% pada saat omikron muncul. Para penulis tidak dapat memperoleh perkiraan kemanjuran vaksin terhadap kematian selama omikron, karena keterlambatan dalam pelaporan. Akan tetapi harapan ilmiah yang luas yaitu hal tersebut akan tetap sangat tinggi.

Makalah itu juga menunjukkan bahwa sementara kematian di antara orang-orang yang divaksinasi lengkap meningkat tajam selama gelombang Delta. Totalnya lebih dari 20.000 orang antara Juli hingga November. Namun orang yang tidak divaksinasi masih 16 kali lebih mungkin meninggal selama periode yang sama.

Baca juga: Satu Pasien Meninggal karena Omikron Belum Divaksin

Perlindungan bahkan lebih besar untuk orang-orang yang dikuatkan lewat booster. Antara Oktober hingga November, orang yang tidak divaksinasi sekitar 50 kali lebih mungkin meninggal karena covid-19 daripada orang yang divaksinasi dan dikuatkan dengan booster. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya