Jumat 21 Januari 2022, 11:35 WIB

Kimia Farma dapat sub-lisensi dari MPP untuk Obat Molnupiravir

Mediaindonesia | Humaniora
Kimia Farma dapat sub-lisensi dari MPP untuk Obat Molnupiravir

AFP
Obat Molnupiravir

 

PT Kimia Farma (Persero) Tbk mendapatkan sub-lisensi dari Medicines Patent Pool (MPP) untuk obat Molnupiravir yang secara data pra-klinis dan klinis dianggap efektif melawan varian SARS-CoV-2.

MPP dan Kimia Farma menandatangani perjanjian untuk memfasilitasi akses global yang terjangkau untuk Molnupiravir. Berdasarkan ketentuan perjanjian antara Merck, Sharp & Dohme (MSD) dan MPP, melalui lisensi yang diberikan oleh MSD, MPP diizinkan untuk melisensikan lebih lanjut kepada Kimia Farma.

Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno P dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, kerja sama sub-lisensi dengan MPP adalah suatu terobosan untuk emiten berkode saham KAEF itu sebagai pelaku industri farmasi di Indonesia.

"Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan akses obat esensial yang masih dalam paten khususnya Molnupiravir, sehingga dapat diakses masyarakat Indonesia dan negara lain," ujar Ganti.

Perjanjian tersebut, lanjut Ganti, juga akan mendukung transformasi dan aksesibilitas kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Cuci Rongga Hidung Bisa Cegah Penularan Covid-19 Varian Omikron

Molnupiravir dikembangkan di Universitas Emory dan dilisensikan ke Ridgeback Biotherapeutics oleh Drug Innovation Ventures di Emory (DRIVE), LLC, yang dibentuk oleh Emory untuk memajukan pengembangan kandidat obat tahap awal untuk penyakit virus yang menjadi perhatian global.

Molnupiravir sedang diteliti oleh Merck & Ridgeback untuk pengobatan penyakit COVID-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa yang berisiko tinggi menjadi parah, termasuk rawat inap atau kematian.

Molnupiravir telah diizinkan untuk digunakan di Inggris dan Amerika Serikat. BPOM-nya AS, FDA, sedang meninjau aplikasi Merck untuk Otorisasi Penggunaan Darurat. Pengajuan didasarkan pada hasil positif dari analisa sementara yang direncanakan dari studi fase 3 MOVe-OUT, studi global Fase 3, teracak, placebo yang terkontrol, studi buta ganda, studi multi-situs dari pasien dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit dengan konfirmasi laboratorium COVID-19 ringan hingga sedang dan setidaknya satu faktor risiko untuk berkembang menjadi penyakit parah atau kematian.

MPP adalah organisasi kesehatan masyarakat yang didukung oleh PBB yang bekerja untuk meningkatkan akses dan memfasilitasi pengembangan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Melalui model bisnisnya yang inovatif, MPP bermitra dengan masyarakat sipil, pemerintah, organisasi internasional, industri, kelompok pasien, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk memprioritaskan dan melisensikan obat-obatan yang dibutuhkan dan mengumpulkan kekayaan intelektual untuk mendorong pembuatan obat generik dan pengembangan formulasi baru. (Ant/OL-4)

Baca Juga

Ist

Penelitian: Satu dari 10 Orang Dewasa Menderita Dermatitis Atopik

👤Media Indonesia 🕔Rabu 31 Mei 2023, 07:41 WIB
Gangguan kulit termasuk tiga besar penyakit yang ditemukan di banyak puskesmas di...
Ist

Diaspora Indonesia Kenalkan Kuliner Nusantara di Negeri Kincir Angin

👤Media Indonesia 🕔Rabu 31 Mei 2023, 07:10 WIB
Detty Janssen, salah satu diaspora Indonesia di Belanda adalah salah satu orang yang memperkenalkan makanan Indonesia di Negara Kincir...
DOK PGI

PGI Protes Keras Jokowi atas Pembubaran Ibadah di 3 Gereja

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 31 Mei 2023, 07:07 WIB
PGI mendesak Presden emberikan teguran keras kepada Wali Kota Binjai, Wali Kota Pekanbaru, dan Bupati Bandung...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya